Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Piala Dunia 2022 Bisa Jadi Berkat dan Petaka untuk Klub-klub Eropa

14 November 2022   18:49 Diperbarui: 15 November 2022   11:16 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas Brasil menjadi salah satu favorit di Piala Dunia 2022 di Qatar. Foto: AFP/Douglas Magno via Kompas.com

Kira-kira sepekan lagi, tepatnya 20 November 2022, kita akan menyaksikan pesta akbar dari cabang olahraga sepak bola. Piala Dunia 2022 yang berlangsung di Qatar dari 20 November sampai 18 Desember 2022. 

Piala Dunia kali ini sangat berbeda. Salah satu letak perbedaannya terjadi di kala musim kompetesi di liga-liga Eropa, yang nota bene lumbung bagi banyak pemain timnas berkiprah sementara bergulir. 

Tak ayal, kompetesi liga-liga di Eropa harus rehat sejenak. Memberikan tempat untuk piala dunia. 

Tentu saja, situasi ini menghadirkan pelbagai nuansa. Terlebih khusus untuk tim-tim mapan di liga-liga Eropa. Maka dari itu, Piala Dunia 2022 bisa saja menghadairkan berkat tetapi juga di lain pihak menghadirkan menjadi petaka untuk klub-klub di Eropa. 

Ketika Piala Dunia 2022 menjadi Berkat

Piala dunia 2022 di Qatar membuat tim-tim di Eropa untuk mengambil waktu jedah. Bagi para pemain yang tak dipanggil oleh timnas atau pun para pemain yang tak terlibat dalam Piala Dunia di Qatar, waktu sebulan menjadi waktu istimewa untuk beristirahat.

Barangkali masih ada latihan bersama tim. Akan tetapi, intensitasnya tak begitu sama kala kompetesi masih terjadi.  

Hal ini juga menguntungkan beberapa pemain yang berkutat dengan cedera. Mereka bisa saja melihat momen ini sebagai kesempatan untuk pemulihan diri sebelum bergabung dengan klub yang mereka bela setelah piala dunia. 

Tak hanya itu. Momen piala dunia bisa menjadi kesempatan untuk para pelatih mengevaluasi timnya. 

Tak sedikit tim yang anjlok sebelum jeda piala dunia. Misalnya, Chelsea yang tumbang di tiga laga terakhir di Liga Inggris. 

Isu pemecatan pada Graham Potter tak begitu menggema. Barangkali euforia piala dunia begitu kuat sehingga  nasib Potter tak begitu terombang-ambing karena anjloknya performa Chelsea di Liga Inggris. 

Makanya, jeda sebulan bisa menjadi kesempatan untuk pelatih asal Inggris ini mengevaluasi kerja timnya. Tak semua pemain ikut di Piala Dunia. Terlebih lagi, Potter masuk menggantikan Tuchel yang dipecat di awal musim. 

Dengan itu, Potter tak mempunyai waktu untuk beradaptasi dengan tim, yang sebagian besar komposisi skuadnya di tim merupakan hasil pembelian di era Tuchel. 

Selain Chelsea, ini juga menjadi momen bagi para pelatih untuk memperdalam taktik tim. Manchester United (MU) seturut rencana akan tetap melakukan latihan bersama pemain yang tak ikut di Piala Dunia. 

Manajer Erik Ten Hag ingin memanfaatkan waktu berlatih bersama tim. Melansir berita dari manutd. com (9/10/22), Ten Hag berencana untuk memberikan waktu jedah kepada pemain. Namun, setelah itu, Ten Hag akan melakukan latihan di Cadiz di Spanyol menjelang musim kompetesi bergulir. 

Barangkali langkah Ten Hag ini juga dipakai oleh beberapa tim yang mana tak semua pemain terlibat dalam piala dunia. Mau tak mau, kondisi pemain yang tak ikut serta piala dunia harus tetap terjaga.  

Kesempatan untuk berlatih selama jeda piala menjadi momen untuk menguatkan skuad tim. Dengan itu, tim tetap siap sedia kala musim kompetesi kembali bergulir. Maka dari itu, piala dunia 2022 menjadi berkat yang berharga untuk tim-tim tertentu menguatkan skuadnya.  

Ketika Piala Dunia 2022 menjadi Petaka.

Jeda gegara piala dunia bisa seperti pedang bermata dua. Tim-tim yang sementara tampil prima dan konsisten harus rela untuk menerima jeda karena piala dunia. 

Euforia karena berada di puncak klasemen dan memiliki jarak yang relatif jauh dengan para pesaing harus terhenti karena perhelatan piala dunia. 

Padahal, konsistensi itu bisa bermanfaat untuk tim menjaga posisi. Apalagi ketika saingan-saingan terdekat sementara tak tampil prima. 

Contohnya Napoli dan Arsenal. Napoli di Liga Italia tampak makin menjauh dari kejaran tim-tim terdekat, seperti AC Milan dan Juventus. Napoli yang belum terkalahkan di Liga Italia sementara berada pada level terbaik. 

Sama halnya dengan Arsenal yang berada di puncak klasemen Liga Inggris. Arsenal  sudah berjarak lima poin dari saingan terdekatnya Man City.

Baik Napoli maupun Arsenal sama-sama sementara tampil meyakinkan dan berada pada level terbaik.  

Sementara itu, tim-tim lainnya tak begitu meyakinkan. Tentu saja, hal itu sangat menguntunkan. 

Akan tetapi situasi ini harus terganggu karena jeda. Tim-tim yang tampil tak konsisten mempunyai waktu untuk mencari cara keluar dari situasi sulit selama masa jeda.  

Lebih jauh, belum tentu, level yang sama tetap terjaga sebulan setelah piala dunia. Selain faktor kelelahan beberapa pemain dari piala dunia, juga para pemain pun harus beradaptasi dengan iklim yang baru. 

Sebulan bukanlah waktu yang singkat. Para pemain belum tentu tetap menjaga level konsistensi dan performa yang sama. Maka dari itu, jeda sebulan bisa menjadi petaka yang bisa merugikan tim-tim yang sementara tampil meyakinkan di liga-liga Eropa. 

Belum lagi, tim-tim pesaing setelah sebulan sudah meneremukan performa terbaik. Ini akan menjadi tantangan baru dan mempengaruhi persaingan. 

Piala Dunia 2022 di Qatar memang memberikan dampak tertentu untuk kompetesi di di liga-liga di Eropa. Hal itu bisa memberikan keuntungan, tetapi bisa menberikan kerugian untuk tim-tim tertentu. 

Salam Bola 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun