Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Pengolahan Luka Batin, Cara Membangun Kesehatan Mental

13 Oktober 2022   19:30 Diperbarui: 17 Oktober 2022   01:00 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pengolahan luka batin. Foto: Unplash/Gabrielle Henderson via Kompas.com

Hal ini terjadi karena belum adanya pengeolahan luka batin. Lebih tepatnya, belum ada ungkapan maaf dan pengampunan untuk pelaku yang menjadi sebab dari terjadinya luka batin tersebut. 

Maka dari itu, salah satu bagian terpenting dari pengolahan luka batin adalah berani untuk memaafkan pelaku yang menyebabkan luka batin. Tujuannya agar kita terbebaskan dari perasaan marah dan dendam sekaligus kita pun terbebaskan dari pikiran-pikiran negatif pada orang lain. 

Kedua, Berani Kembali ke Pengalaman Masa Lalu yang Berkaitan dengan Sebab Luka Batin Kita. 

Barangkali kita pernah berjumpa dengan orang-orang yang enggan berkeluarga gegara pernah mengalami situasi keluarga yang broken home. Persoalan orangtua yang begitu besar berdampak pada pola pikir anak tentang nilai dan makna hidup berkeluarga. Ada yang trauma secara mental sehingga tak mau memilih untuk berkeluarga. 

Pola pikir seperti ini sulit dihilangkan apabila tak ada pengolahan luka batin. Seseorang harus berani kembali ke masa lalu, mencerna pengalaman itu, dan belajar dari apa yang terjadi. Lalu, berani untuk menghadapi kehidupan keluarga yang dijalnani oleh orang lain. 

Sejatinya, tak semua keluarga mempunyai situasi yang rumit dan kacau. Banyak keluarga yang hidup harmonis, di mana suami istri bisa bertahan sepanjang mereka mereka hidup dan anak-anak mempunyai pendidikan yang baik. 

Oleh sebab itu, bagian dari pengolahan luka batin adalah melihat dan belajar dari keluarga-keluarga yang mempunyai hidup yang harmonis. Perlu membuka diri dan berani untuk melihat keharmonisan keluarga-keluarga yang lain. 

Hingga pada titik tertentu, seseorang yang luka batin karena pengalaman di keluarga bisa merasa dan menyadari bahwa tak semua keluarga itu mempunyai masalah yang kelam. 

Ketiga, Berinisiatif Mencari Orang yang Tepat/Ahli untuk Mengolah Luka Batin. 

Saya kira ada banyak figur yang bisa dipercayai untuk membantu kita dalam pengolahan luka batin seperti psikolog, konselor, penasihat spiritual, dan tokoh agama. Kita perlu berinisiatif, berani, dan terbuka datang kepada mereka dan meminta tuntunan agar kita terbebaskan dari luka batin. 

Inisiatif selalu bermula dari korban. Inisiatif itu tentu saja bermula dari kesadaran tentang pentingnya kesehatan mental. Bagaimana pun, pada saat tertentu kita bisa menyadari dan melihat bahwa tingkah laku kita terbentuk oleh pengalaman masa lalu yang membuat kita terbebankan dan mempunyai sakit batin. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun