Sejak kompetesi Liga Champions beralih dari nama dan format Piala Champions di tahun 1998, sangat sulit untuk klub yang menjadi juara Liga Champions mempertahankan trofi "Si Kuping Besar" tersebut.Â
Situasi berubah ketika Real Madrid menjadi juara di musim 2014/15. Saat itu, Madrid dilatih oleh pelaih Zinadene Zidane.
Madrid tak hanya berhasil mempertahankan trofi Liga Champions di musim berikutnya, 2015/16, tetapi juga berhasil meraih trofi Liga Champions untuk tiga musim berturut.Â
Pencapaian itu seolah mempertegas status Madrid sebagai raja Eropa. Hal itu jug merupakan catatan sejarah yang sangat sulit diikuti klub lain di Eropa.Â
Bahkan untuk mempertahankan trofi Liga Champions untuk dua musim berturut-turut masih terasa sangat sulit bagi klub-klub lain di Eropa.
Musim 2021/22 lalu Madrid berhasil menjadi juara Liga Champions. Kesuksesan Madrid tercapai berkat kemenangan kontra Liverpool 1-0 di Stade de France, Paris, Perancis.Â
Perjalanan Madrid musim lalu sangatlah menarik. Pasalnya, tim yang dilatih oleh Carlo Ancelotti ini tak dipandang sebagai favorit kuat untuk menjadi juara Liga Champions.Â
Hal yang sama nampak ketika Madrid bermain kontra Paris Saint Germain (PSG), Chelsea, Manchester City, hingga Liverpool di partai final. Keempat tim itu terbilang sebagai favorit kuat di Liga Champions.Â
Akan tetapi, ketika menghadapi Madrid, keempat tim ini malah tampak kalah mental dan strategi Madrid yang diracik oleh Pelatih, Carlo Ancelotti.
Madrid yang tak diunggulkan malah menampilkan beberapa performa yang mengundang decak kagum. Karim Benzema dan rekan-rekannya berhasil menunjukkan kepada PSG, Chelsea, Man City, dan Liverpool pada bagaimana meraih kemenangan dan menjadi juara Liga Champions.