Manchester United Banting Harga untuk Antony dan Tempat Cristiano Ronaldo Kian Tersingkir

Manchester United (MU) di bawah era Erik Ten Hag terus berbenah. Setelah sekelumit kesusahan dalam membeli pemain yang ditargetkan di bursa transfer pemain yang ditutup 1 September mendatang, akhirnya MU mulai mendapatkan titik terang.

Setelah mendapatkan gelandang bertahan, Casemiro dari Real Madrid, MU kabarnya sudah pasti mendapatkan tanda tangan Antony dari Ajax Amsterdam.

Mempunyai nama lengkap Antony Matheus dos Santos, Antony akan menjadi pemain ke-4 yang didatangkan MU semenjak dilatih oleh Ten Hag. Antony juga menjadi pemain kedua dari Ajax dan ketiga dari Liga Belanda. 

Selain Casemiro, MU berhasil mendapatkan Tyrell Malacia, Lisandro Martinez, dan C. Erikssen.

Sejauh ini, Ten Hag selalu memercayakan Malacia, Martinez, dan Erikssen sebagai bagian skuad regular di Liga Inggris. Bahkan ketiga pemain ini berperan penting dari dua kemenangan terakhir MU di Liga Inggris.

Cepat atau lambat, Casemiro yang baru bergabung satu pekan terakhir pun akan mendapat tempat yang serupa. Pasalnya, Ten Hag begitu getol untuk mendapatkan gelandang berkelas guna mengakomodasi taktinya. Casemiro menjadi pilihan yang dinilai pas untuk Ten Hag.

Sama halnya dengan Antony yang dibeli dari Ajax. Pastinya, Ten Hag juga memercayakan salah satu pemain andalannya itu sewaktu masih melatih Ajax.

Ditambah lagi, Antony bergabung ke Ajax di masa kepelatihan Ten Hag. Bahkan Antony berkembang pesat di tangan Ten Hag. Hal itu diamini oleh Antony, di mana pemain asal Brasil ini mengakui peran Ten Hag dalam menggemblengnya bakatnya sewaktu di Ajax.

Ten Hag mengenal dengan baik Antony. Makanya, pelatih asal Belanda ini begitu getol untuk mendapatkan Antony dari Ajax.

Tak tanggung-tanggung, guna merealisasikan keinginan Ten Hag, MU harus banting harga. Kabarnya dan seperti yang terlansir dari didingi media sosial Fabrizio Romano, MU harus membayar Ajax dengan 100 juta euro atau 1,4 trilliun. 

Jumlah harga ini menempatkan Antony dalam deretan pemain termahal di Liga Inggris.

Langkah ini bisa membahasakan dukungan kuat manajemen MU untuk Ten Hag. Dengan ini pula, Ten Hag harus membayar kepercayaannya itu dengan performa yang meyakinkan, dan kalau boleh mempersembahkan trofi untuk MU.

Harga Antony terbilang besar. Kalau ditimbang-timbang, langkah MU dalam mendatangkan Antony berjalan terbalik dengan tarik ulur antara MU dan Barcelona ketika bernegosiasi tentang Frengkie de Jong.

Lantas, apakah Antony akan sukses di MU? Pertanyaan ini pasti muncul dan menjadi bahan diskusi di ruang publik apabila menimbang label harga ke pemain timnas Brasil ini.

Salah satu hal yang pasti adalah Ten Hag yang telah mengorbitkan Antony ke Eropa dari klub Sao Paolo di tahun 2020. Bakat Antony juga berkembang di tangan Ten Hag hingga terendus oleh Tite, pelatih timnas Brasil.

Antony berhasil masuk skuad timnas Brasil berkat performa positifnya bersama Ajax. Dari 9 laga bersama timnas senior, Antony sudah mengoleksi 2 gol. Tempat di piala dunia Qatar 2022 November mendatang bisa menjadi milik Antony apabila dia juga sukses di MU.

Pelatih timnas Brasil, Tite mengakui Antony sebagai pemain yang secara teknik berkarakter seperti Neymar. Di ajax, Antony lebih berperan sebagai pemain sayap kanan dan kaki terkuatnya berada di kaki kiri.

Antony mempunyai kelebihan dalam soal dribel, menciptakan peluang, dan melakukan umpan silang. Kecepatannya di sisi kanan bisa menjadi salah satu kekuatan untuk membangun serangan balik.

Lebih jauh, Antony sangat paham dengan taktik dari Ten Hag. Bukan tak mungkin, sebagaimana Lisandro Martinez yang  direkrut MU dari Ajax musim ini dan sudah tampil meyakinkan di lini belakang MU, Antony juga tak butuh waktu lama untuk beradaptasi dengan permainan MU.

Kehadiran Antony akan meningkatkan persaingan di lini depan, terlebih khusus sisi kanan MU. Sejauh ini, Jadon Sancho yang dimainkan oleh Ten Hag, dan Sancho tampaknya juga tampil positif.

Guna mengakomodasi Antony, Sancho bisa saja digeser ke sisi kiri, dan Antony di sisi kanan. Tempat Elanga pun terancam.

Namun, dari sisi ketatnya kompetesi, kehadiran Antony bisa membantu Ten Hag untuk melakukan rotasi di skuad tim. Rotasi itu bisa membantu MU untuk tetap menjaga level permainan terbaik.

Gaya permainan Antony akan meningkatkan intensitas lini depan MU. Hal itu pun seolah menggoncangkan posisi Cristiano Ronaldo.

Dari 4 laga di Liga Inggris, hanya sekali saja Ronaldo dimainkan dari menit awal. Selebihnya, Ronaldo lebih dimainkan sebagai pemain pengganti.

Dalam laga kontra Southampton, di mana MU menang tipis 1-0 (27/8), Ronaldo masuk sebagai pemain pengganti di menit ke-68 menggantikan Jadon Sancho. Akan tetapi, pemain timnas Portugal ini tampil tak bergairah dan tak begitu menonjol. Juga, intensitas lini depan MU tak meningkat.

Ten Hag menyatakan bahwa MU membutukan sosok pemain yang cepat dan agresif untuk melakukan tekanan. Kriteria itu pun tak begitu nampak pada sosok Ronaldo. 

Tak ayal, Ten Hag tetap memercayakan A. Martial atau pun Rashford untuk menempati formasi satu striker MU. Paling tidak, kecepatan dua pemain ini bisa mengimbangi kecepatan pemain seperti Sancho, Elanga, dan nantinya Antony.

Kehadiran Antony secara tak langsung bisa mengancam posisi Ronaldo. Tempat di bangku cadangan boleh jadi menjadi tempat regular, yang harus siap diterima oleh Ronaldo di MU.

Terkecuali, sebelum 1 September di mana bursa transfer pemain resmi tutup, sudah ada klub yang nekat untuk mendapatkan tanda tangan Ronaldo. Dikatakan nekat karena tak sedikit klub yang enggan dan tak mau mendapatkan tanda tangan Ronaldo yang terbilang masih bergaji fantasis.

Ronaldo diisukan dengan beberapa klub. Namun, tak ada klub yang begitu serius mendapatkannya. 

Akibatnya, Ronaldo yang mau hengkang dari MU harus pasrah untuk tetap bertahan di MU, sekaligus menerima kenyataan untuk selalu berada di bangku cadangan. 

Tempat di bangku cadangan makin jelas untuk Ronaldo apabila kehadiran Antony meningkatkan intensitas lini depan MU. Termasuk membantu dalam meningkatkan persentasi peluang mencetak gol untuk striker tunggal seperti Rashford dan Martial.

Salam Bola