Namun, musim ini ada keyakinan yang bergemuruh di kubu Juve. Allegri terlihat sudah menemukan formula dalam membangun tim.
Kepergian Cristiano Ronaldo sebagai top skorer Juve selama tiga musim sudah mulai ditutupi oleh Vlahovic. Dua gol Vlahovic menjadi jelas alasan di balik kegetolan Juve bersaing dengan Arsenal mendatangkan penyerang asal Serbia ini.
Lalu, Allegri juga berani melepas P. Dybala yang nota bene menjadi top skorer klub musim lalu dengan status bebas transfer, dan juga mengembalikan Alvaro Morota ke Atletico Madrid yang juga menjadi andalan Juve di lini depan pada musim lalu.
Allegri terlihat mau membangun sistem permainan yang berbeda di laga perdana. Kecepatan Vlahovic diimbangi oleh Angel Di Maria di lini depan, dan ditopangi oleh para gelandang seperti J. Cuarado, D. Zakaria, M. Locatelli, dan W. Mckennie.
Menempatkan 4 gelandang mengimbangkan permainan Juve kontra Sassoulo.
Ditambah lagi dengan pengaruh Paul Pogba di lini tengah MU. Pogba yang dianggap ditolak di MU merupakan mantan anak emas Allegri.
Pengalaman keduanya bisa menjadi salah satu aspek yang mendukung performa Juve pada musim ini, serentak mengulangi kesuksesan yang pernah ditorehkan bersama.
Masalah untuk Juve saat ini ketika De Maria menderita cedera. Absennya De Maria harus ditutup dengan pemain sepadan.
Kabarnya, Juve mendekati Memphis Depay dari Barcelona guna menguatkan lini depan dan sekaligus menutup lubang yang ditingggalkan De Maria.
Angel Di Maria bisa menjadi salah satu faktor yang bisa menantang kekuatan duo kota Milan pada musim ini sekaligus mengembalikan Juve di panggung juara Serie A Liga Italia.
Salam Bola
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H