Tantangan MU adalah masih belum berhasil mendapatkan Frenkie de Jong dari Barcelona dan dilema Christiano Ronaldo yang berniat mau pergi dari MU. Dengan ini, Ten Hag pun harus membetulkan situasi ruang ganti, memperbaiki mentalitas tim, hingga membangun filosofi permainan tim yang jelas dan pasti. Â
Walau ada tim-tim di Liga Inggris yang melakukan langkah besar-besaran untuk melakukan perombakan, mereka juga harus bekerja ekstra keras untuk menyaingi kualitas yang dimiliki oleh Man City dan Liverpool.Â
Paling tidak, ada beberapa alasan yang yang membuat Man City dan Liverpool tetap berjaya dan mendominasi di Liga Inggris.Â
Pertama, Faktor pelatih.
Man City dan Liverpool beruntung mempunyai pelatih yang mampu menciptakan identitas untuk tim. Pep Guardiola di Man City dan Jurgen Klopp di Liverpool.Â
Pep Guardiola yang identik dengan permainan dari kaki ke kaki berhasil membangun permainan Man City yang dominan dalam menguasai bola. Dominasi ini dibarengi dengan kreativitas memecah pertahanan lawan dan produktivitas lini depan. Â
Gaya Guardiola ini juga selaras dengan pilihan pemain di jendela transfer. Guardiola memilih pemain yang cekatan dalam mengontrol dan memengang bola.Â
Barangkali situasi agak berbeda dengan kehadiran Erling Haaland di lini depang. Pola permianan ini sedikit dipoles dengan serangan cepat dan langsung ke area pertahanan lawan dengan memanfaatkan efektivitas Haaland.Â
Sementara itu, Liverpool pasti tetap mempertahankan pemain gegenpressing ala Jurgen Klopp. Lewat gaya ini, Liverpool tampil menyerang, dan suka menekan lawan.
Permainan cepat Liverpool nampak ketika setiap pemain bekerja keras untuk melakukan serangan ke lini belakang dan juga merebut bola dari lawan.Â
Hampir sama dengan Guardiola, di mana Klopp juga memilih penyerang yang memiliki naluri menyerang. Rekrutan baru seperti Darwin Nunez dan Carvalho menjadi contoh di mana Klopp akan tetap mempertahankan pola permainan menyerang di Liverpool.Â