Terlihat Xavi mencoba jalan baru. Cara yang agak instan untuk mendapatkan kesuksesan. Hal itu terlihat dari langkahnya dalam merekrut pemain baru.Â
Ketika Barca merekrut Dani Alves, Pierre Aubameyang, dan Adama Troere di bulan Januari tahun ini bisa menunjukkan upaya Xavi agar Barca bisa keluar dari keterpurukan. Kendati gagal menyaingi Real Madrid di puncak klasemen, Barca berhasil duduk di peringkat ke-2 akhir klasemen musim 2021/22.
Gaya Xavi agak berbeda. Nama yang masuk ke skuad Barca juga tak begitu selaras dengan DNA Barca yang bermain bola dari kaki ke kaki.Â
Xavi terlihat mau membangun lini depan yang cenderung bermain direct  dan tak terlalu mengontrol bola di pertahanan lawan.Â
Cara ini makin menyata ketika Barca sudah berhasil mendapatkan Raphinha dari Leeds United dan masih berupaya untuk mendatangkan Roberto Lewandowski dari Bayern Munchen.Â
Kemungkinan besar Rapinha akan bersaing dengan Ansu Fati di sisi kiri permainan Barca. Musim lalu, Fati yang merupakan didikan La Masia sering menepi karena faktor cedera.Â
Lewandowski bisa bersaing dengan Aubameyang atau pun Ferran Torres sebagai striker di lini depan. Â
Lalu, O. Dembele kabarnya sepakat untuk tetap bertahan di Barca. Dembele juga mempunyai karakter yang persis sama dengan Rapinha, di mana kedua pemain cenderung bermain langsung dalam melakukan serangan.Â
Prospek lini depan Barca pada musim depan cukup menjanjikan. Xavi mempunyai pemain pelapis yang seimbang.Â
Dengan ini juga, Barca akan mengedepankan permainan menyerang dan langsung. Barangkali Xavi hanya memoles lini tengah agar kontrol bola tak terlalu hilang. Â
Konsekuensinya, Barca akan berjalan jauh dengan identitas yang terbangun di akademi klub. Pemain akademi akan sulit berkembang di tim senior karena langkah klub yang mengedepankan pemain dari klub-klub lain.Â