Kabar agak mengejutkan datang dari kubu Manchester United. Pemain mega bintang Cristiano Ronaldo ingin pergi dari Old Trafford.Â
Rupanya, pengalaman semusim belum bisa meyakinkan pemain timnas Portugal ini untuk bertahan. Statusnya sebagai pemain MU yang mencetak gol terbanyak musim lalu tak cukup membuat mantan pemain Juventus dan  Real Madrid untuk bertahan 1 musim lagi di Old Trafford.Â
Melansir halaman media sosial dari pakar sepak boa Fabrizio Romano hari ini (3/7/22), kabarnya Cristiano Ronaldo tak begitu bahagia dengan kondisi Manchester United saat ini. Ronaldo agaknya ragu dengan daya saing MU di Liga Inggris dan Eropa umumnya.Â
Musim depan, MU berada di bawah kendali pelatih baru Erik Ten Hag. Secara pengalaman, Ten Hag lebih banyak berkiprah di Eredivise Belanda bersama Ajax. Keberhasilannya bersama Ajax membuat MU merekrut pelatih asal Belanda itu.Â
Namun, pengalaman itu belum tentu berjalan  selaras dengan iklim sepak bola Inggris.  Ten Hag akan menghadapi situasi baru dengan persaingan yang sangat berbeda dengan  yang dialaminya di Belanda.Â
Ten Hag melewati jalan agak terjal di musim transfer pemain ke MU. Sampai saat ini, Frenkie de Jong yang menjadi target utama Ten Hag masih belum tercapai.Â
Lalu, Ten Hag juga dihantui oleh ketimpangan di dalam skuad MU. Talenta-talenta muda yang menjanjikan seperti Jadon Sancho dan Rahsford tampil di bawah standar pada musim lalu. Harapannya, Ten Hag mampu mengangkat mentalitas mereka di musim depan. Â
Lini belakang yang  dikomandai oleh Harry Miguire juga kurang tampil solid. Musim lalu, sering kali Miguire menjadi sasaran kritik dari luar lapangan. Duetnya dengan Raphael Verane tak begitu membuat kiper David  de Gea nyaman berada di bawah mistar gawang MU.Â
Situasi ini menuntut Ten  Hag untuk memperbaharui skuad secara besar-besaran. Kabarnya, Ten Hag menargetkan  5 pemain baru.Â
Lalu, pemain yang tampil dibawah standar bisa dibiarkan pergi, dan Ten Hag mencari pemain yang dinilai bisa memenuhi kualitas tim.Â
De Jong menjadi target utama. Namun, untuk mendapatkan De Jong dari Barca, langkah Ten Hag begitu rumit. De Jong bisa dipandang sebagai referensi utama bagaimana Ten Hag membangun permainan MU.Â
Besar kemungkinan, Ten Hag akan memainkan gaya permainan di Ajax di MU. De Jong yang pernah sukses bersama Ten Hag di Ajax bisa didapuk sebagai jenderal utama permainan  MU.
Namun, sampai saat ini Ten Hag belum mendapatkan De Jong. Akibatnya, performa MU di bawah Ten Hag masih diragukan.Â
Situasi ini  bisa saja mengusik Ronaldo. Di usia yang sudah 37 tahun, Ronaldo masih haus untuk mendapatkan kejayaan.
Selain Ronaldo mau bermain di Liga Champions, Ronaldo juga mau mendapatkan kesuksesan. Kesuksesan itu tercapai apabila diimbangi dengan kekuatan tim yang mumpuni.Â
Selain itu,, kondisi skuad MU juga terlihat tak kompetetif apabila dibandingkan skuad  tim-tim lain di Liga Inggris seperti Man City, Liverpool, dan bahkan Arsenal.
Tim-tim ini berhasil memoles skuadnya dengan membeli beberapa pemain berbakat demi kedalaman skuad pada musim depan. Sementara itu, MU masih tertatih-tatih karena belum mendapatkan pemain yang bisa memberikan MU tampil pada level terbaik.Â
Dengan ini, MU bisa kesulitan dalam bersaing di Liga Inggris pada musim depan. Bertolak dari kondisi ini, tak heran apabila Ronaldo mempunyai niat untuk pindah ke klub lain.Â
Lantas, apa efeknya untuk Erik Ten Hag? Tentu saja, Ten Hag bisa saja kesulitan menemukan sosok pencetak gol sebagaimana yang telah ditunjukan Ronaldo selama semusim di MU.Â
Musim lalu, Ronaldo menjadi tulang punggung MU dalam urusan menjebol gawang lawan. Efektivitas dan faktor pengalaman membuat Ronaldo menjadi salah satu pemain depan yang sangat berbahaya di depan  gawang  lawan.Â
Kepindahannya bisa meninggalkan lubang besar untuk Ten Hag di lini depan. Tak gampang untuk menggantikan pemain seperti Ronaldo.Â
Namun, efek lainnya Ten Hag bisa leluasa untuk membangun sistem di lini depan. Bukan lagi rahasia jika Ronaldo memiliki peran dan pengaruh yang sangat kuat di tim.Â
Reputasinya membuat banyak pemain menaruh respek untuknya. Namun, situasi ini membuat ruang ganti juga tak terlalu nyaman.
Ronaldo yang memiliki reputasi yang kuat tampaknya berperan penting di ruang ganti daripada pemain lainnya. Bahkan pernah ada rumor tentang keretakan hubungan  antara kapten tim Maguire dan Ronaldo.Â
Maguire sebagai sosok kapten tak begitu mendapat  pengaruh.  Sementara Ronaldo mendapat respek lebih daripada Maguire sebagai kapten tim.Â
Situasi ini ikut  berpengauh dalam  sistem permainan  tim. Tak gampang untuk membangkucadangkan  Ronaldo. Pastinya, Ten Hag perlu berpikir dua kali untuk melakukan hal itu.Â
Ronaldo juga pasti tak mau diganti begitu saja. Hal itu sudah dirasakan oleh Ole Gunnar Solksjaer sewaktu masih melatih Ronaldo di MU. Â
Dengan demikian, kepergian Ronaldo yang berstatuskan pemain besar bisa memberikan  ruang bagi Ten Hag untuk bereksprimen di lini depan. Pemain  seperti Rashford dan Jadon Sancho bisa diberikan peran lebih untuk menunjukkan kualitas mereka.
Dengan kata lain, Ten Hag bisa membangun lini depan tak terpusat pada satu pemain.Â
Niat Ronaldo hengkang dari MU bisa memberikan efek besar untuk Ten Hag. Efek itu bisa mempengaruhi perjalanan karir Ten Hag, baik itu secara positif maupun secara negatif.Â
Salam Bola
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H