Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pelajarannya dari Penolakan Antonio Rudiger pada Tempat Utama di Chelsea dan Pilihannya pada Real Madrid

10 Juni 2022   21:44 Diperbarui: 10 Juni 2022   22:12 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antonio Rudiger. Foto: AFP/Glyn Kirk via Kompas.com

Belum tentu, Rudiger langsung mendapatkan tempat utama di Madrid. Terlebih lagi, para bek yang ada di Madrid sudah membantu Madrid meraih titel La Liga Spanyol dan Liga Champions. Ancelotti pastinya mempertahankan komposisi ini agar tak mempengaruhi ritme permainan tim. Rudiger bisa saja memulai karirnya dari bangku cadangan sebelum menyakinkan Ancelotti.

Dengan kata lain, Rudiger perlu bersabar agar bisa mendapatkan tempat regular sebagaimana yang diperolehnya di Chelsea. Akan tetapi, menimbang Rudiger, rupanya tak sulit bagi bek asal Jerman ini untuk mendapat tempat utama di Madrid. 

Baik di Chelsea maupun di timnas Jerman, Rudiger kerap dipercayakan sebagai pemain regular di lini belakang. Kepercayaan ini tak lepas dari bek yang berpostur jangkung ini

Rudiger dikenal sebagai salah satu bek yang bermain keras, agresif, dan cepat mengelabui serangan lawan. Kepiwaiannya ini memungkinkan Tuchel memasang skema tiga bek dan mengimbangi usia bek veteran Thiago Silva di lini belakang Chelsea. 

Dengan kepergian Rudiger, Tuchel harus putar otak menggantikan perannya di lini belakang. Tentu saja, tak gampang mencari pengganti yang sepadan. 

Paling tidak, Tuchel perlu mencari bek yang berpengalaman, berfisik kuat dan cekatan dan bisa mengimbangi kualitas dan faktor usia yang dimiliki oleh Thiago Silva. 

Sebaliknya, kedatangan Rudiger menguatkan barisan belakang Real Madrid. Sejauh ini, Madrid diperkuat oleh E. Militao, F. Mendy, D. Alaba, dan Carvajal. Ke-4 pemain ini menjadi andalan kuat Ancelotti di lini belakang. Kedatangan Rudiger tak hanya memperkuat lini belakang tetapi membantu Ancelotti dalam melakukan rotasi pemain.

Rudiger meninggalkan tempat utama di Chelsea agar bisa bermain di Madrid. Walau tempatnya di Madrid belum terlalu pasti sebagaimana yang dialaminya di Chelsea, Rudiger tetap berani mengambil keputusan. 

Salah satu alasan di balik keputusannya itu berkaitan erat dengan reputasi Madrid, yang nota bene sebagai salah satu klub tersukses di Eropa. Faktor tradisi dan sejarah Madrid sebagai klub terkuat di Eropa menjadi magnet yang telah menarik hati Rudiger.

Keputusan Rudiger ini bisa saja terjadi pada banyak pemain top Eropa. Mereka lebih memilih klub karena faktor reputasi daripada faktor finansial semata-mata. Toh, ketika mereka pensiun, pengalaman bermain di klub-klub ternama seperti Madrid akan menjadi kenangan indah dalam karir mereka sebagai pesepakbola.  

Ini pun menjadi pelajaran bagi klub-klub lain di Eropa. Faktor kekuatan uang tak menjadi jaminan satu-satunya untuk mengamankan tanda tangan pemain. Faktor nama besar klub tetap menjadi salah satu faktor yang bisa menarik seorang pemain untuk bergabung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun