Barangkali realitas pengunduran diri beberapa Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang dinyatakan lulus tak hanya merumitkan pemerintah, tetapi juga menyakitkan hati orang-orang yang tak lulus ujian CPNS.
Pasalnya, tak sedikit orang yang mati-matian berjuang hanya mau lulus PNS. Akan tetapi, di balik upaya kuat itu, persaingan di antara pelamar juga begitu tinggi.Â
Dalam satu pos kerja yang hanya membutuhkan 1 atau pun 2 PNS, pelamarnya bisa lebih dari 10 orang.Â
Persaingan kian ketat ketika para pelamar berasal dari lintas generasi dan tahun kelulusan. Tak sedikit calon yang sudah mengikuti ujian penjaringan PNS lebih dari 5 kali. Ada pula yang sudah 2 kali. Dan, ada yang baru menjalani  pengalaman pertama.Â
Faktor pengalaman juga bisa mempengaruhi tingkat pengetahuan setiap calon.
Maka dari itu, ujian menjadi PNS menjadi momentum untuk mencari sosok yang tepat untuk mengisi posisi tertentu dalam lingkup pemerintahan.Â
Bisa dikatakan, yang dinyatakan lulus CPNS adalah mereka yang dinilai layak berdasarkan hasil akumulasi nilai yang ditetapkan berdasar standar kelulusan.Â
Sementara itu, yang belum lulus harus menanti kesempatan ujian berikutnya.Â
Untuk itu, sangat disesalkan ketika yang sudah dinyatakan lulus malah mengundurkan diri. Secara tak langsung mereka "menyakitkan" hati dari orang-orang yang berusaha mati-matian untuk lulus tetapi tak lulus. Â
Menjadi ironis, yang lulus CPNS menyatakan undur diri, sementara yang belum lulus malah dipandang "sindir" dalam konteks sosial tertentu.Â