Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pelajaran untuk Todd Boehly dari Era Roman Abramovich di Chelsea

10 Mei 2022   06:11 Diperbarui: 10 Mei 2022   06:18 929
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Justin Tallis/AFP via Kompas.com

Todd Boehly dikabarkan menjadi pemilik baru Chelsea. Ini artinya era Roman Abramovich yang sudah terbangun sejak tahun 2013 pun berakhir. 

Abramovich telah membangun Chelsea sebagai klub yang disegani di Liga Inggris dan Eropa. Pengusaha asal Rusia ini telah menjadi bagian penting dari sejarah klub. Chelsea menjadi terkenal secara global berkat kerja Abramovich. 

Sayangnya, kiprah Abramovich di Chelsea terhenti karena sanksi pemerintah Inggris. Konflik Rusia dan Ukraina ikut berdampak pada Abramovich yang nota bene merupakan warga negara Rusia. 

Banyak asetnya di Inggris dibekukan. Chelsea juga mengalami dampak, dalam hal keuangan, transfer pemain, dan mobilasi klub. Karena ini, tak pilihan lain bagi Abramovich untuk menjual Chelsea. 

Pilihan menjual Chelsea menjadi salah satu cara untuk menjaga proyek yang sudah dibangun selama 19 tahun. Tak tanggung-tanggung, dalam masa kepemilikan Abramovich, Chelsea berhasil mengumpulkan 21 trofi.

Artinya, Todd Boehly akan memiliki tugas berat dalam mempertahankan Chelsea yang sudah terbangun di era Abrahimovich. 

Abrahimovich mempunyai peran yang sangat besar dalam perjalanan Chelsea. Pemilik yang tak kenal kompromi dalam mengganti pelatih ini memang terbilang royal dalam urusan belanja pemain, tetapi tegas mengambil keputusan pada pergantian pelatih apabila tak berjalan seturut trek yang positif. 

Abrahimovich memang dikenal sebagai sosok yang kalem. Tak terlalu berbicara banyak, baik itu saat Chelsea meraih trofi maupun ketika Chelsea dalam kemerosotan. 

Akan tetapi, Abrahimovich tak begitu segan-segan dalam mengambil keputusan untuk kepentingan klub. Jose Mourinho yang dipandang sebagai salah satu bagian dari perjalanan awal Chelsea pernah merasakan ketegasan Abrahimovich ketika menjabat sebagai pelatih Chelsea. 

Sama halnya ketika Abrahimovich mendukung langkah Thomas Tuchel dalam mendatangkan Romelu Lukaku. Tanpa menimbang latar belakang Lukaku yang "gagal" saat berseragam Chelsea, Tuchel langsung mengiakan harga tinggi yang dipatok Inter Milan untuk tanda tangan Lukaku. 

Selain itu, efek lain Abrahimovich adalah perkembangan sepak bola Liga Inggris. Abrahimovich dinilai sebagai pengusaha kaya pertama yang berani menginvestasikan uang banyak untuk membangun klub kuda hitam agar bisa berprestasi di Liga Inggris. 

Langkah ini kemudian ditiru oleh Manchester City yang diakuisisi oleh pengusaha dari Abu Dhabi. Yang paling terakhir adalah Newcastle United yang juga dibeli oleh konsorsium pengusaha asal Timur Tengah. 

Langkah Abrahimovich sudah mendapatkan bukti nyata. 2 trofi Liga Champions sudah menjadi bukti bahwa Chelsea bukanlah tim yang dibangun untuk kejayaan di level domestik, tetapi telah menjadi klub yang patut diwaspadai di Eropa. 

Boleh dibilang Chelsea telah menuliskan namanya sebagai salah satu klub elit Eropa. Inilah yang menjadi mimpi besar dari klub-klub kaya seperti Man City dan PSG yang sejauh ini masih nihil prestasi di level Eropa semenjak diambil alih oleh pengusaha kaya asal Timur Tengah. 

Prestasi yang ditorehkan Chelsea selama masa kepemilikan Abrahimovich menjadi tantangan serius bagi  Todd Boehly. Tantangan paling pertama dari pengusaha asal Amerika Serikat ini adalah mempertahankan level permainan Chelsea di Liga Inggris dan Eropa. 

Dengan komposisi skuad dan pelatih saat ini, Chelsea masih bisa berkata banyak pada musim depan. Tinggal saja Boehly mau mengiakan keinginan Thomas Tuchel dalam urusan transfer pemain.

Pasalnya, efek kepergian Abrahimovich seolah mengguncang performa Chelsea. Chelsea yang tampil konsisten sejak awal tahun 2022 tiba-tiba mengalami kemerosotan. 

Di Liga Champions, Chelsea digeser oleh Real Madrid dalam laga yang cukup dramatis, terlebih khusus pada leg ke-2. Di Liga Inggris, Chelsea mengalami ketidakstabilan. 

Yang menjadi penghiburan bagi Chelsea adalah berada di partai Final Piala FA. Akan tetapi, laga final ini tak menjadi gampang karena Chelsea berhadapan dengan Liverpool, yang nota bene tim yang mengalahkan Chelsea di final Piala Carabao. 

Trofi piala FA bisa menjadi "rayuan" untuk pemilik baru dalam hal investasi pemain baru. Pasalnya, ada beberapa pemain penting yang memilih untuk tak memperpanjang kontrak untuk klub dan pergi ke klub lain. 

Salah satunya bek Rudiger yang dikabarkan tertarik bergabung dengan Real Madrid. Selain itu, Azpilicueta A. Christensen berada dalam radar Barcelona. 

Kepergian ketiga pemain ini bisa meninggalkan lubang yang cukup besar di lini belakang. Ketiganya kerap dipercayakan Tuchel. Maka dari itu, mau tak mau pemilik baru tak boleh ragu dalam mengiakan keinginan Tuchel untuk menutup lubang yang ditinggalkan. 

Ya, kadang pergantian pemilik baru ikut berdampak pada kebijakan pelatih. Dalam mana, keinginan pelatih berbenturan dengan campur tangan klub dalam soal transfer dan juga soal dana yang mau dikucurkan. 

Sosok Boehly memang tak baru di dunia olahraga. Selain Chelsa, Boehly juga mempunyai saham dengan klub baseball, Los Angeles Dodgers dan bola baskes Los Angeles Lakers. Kedua klub ini terbilang berprestasi di Amerika Serikat. 

Barangkali berbekal pengalamannya dalam urusan manajemen tim-tim olahraga lain, Boehly tak kesulitan untuk melanjutkan tren positif yang telah ditinggalkan oleh  Abrahimovich. 

Tugas Boehly adalah mempertahankan kualitas Chelsea pada level terbaik, sebagaimana yang telah terjadi di masa Abrahimovich. 

Mempertahankan level terbaik tersebut bisa terjadi lewat ketegasan dalam mengambil keputusan untuk kepentingan klub dan juga membangun relasi yang harmonis dengan pelatih dan skuad. 

Abrahimovich dinilai sebagai sosok yang dihormati di Chelsea. Harapannya, Boehly juga mendapat respek yang sama ketika resmi menjalankan tugasnya sebagai pemilik baru Chelsea. 

Salam Bola

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun