Liverpool berhasil mengatasi Manchester City (3-2) (17/4/22) di semifinal Piala FA. Jalan Liverpool untuk mencapai 4 gelar pada musim ini makin terbuka.
Satu gelar, trofi Piala Carabao, sudah masuk kabinet Liverpool. Tertinggal 3 gelar lain, dan peluang untuk mendapatkan 3 gelar ini begitu terbuka.
Sementara itu, ini pun mengurangi peluang Man City dari 3 gelar jadi 2 gelar. Menariknya, Liverpool bisa menjadi tantangan Man City untuk mendapatkan 2 gelar tersisa ini, begitu pun sebaliknya.
Di Liga Inggris kedua tim sudah bersua satu sama lain pada pekan lalu. Hasil imbang. Posisi di puncak klasemen Liga Inggris tak berubah. Margin poin kedua tim masih terpaut 1 poin.Â
Yang akan menentukan tim yang menjadi juara hingga akhir musim adalah tim yang tampil konsisten. Tak pernah kalah. Hasil seri mengubah margin poin di antara kedua tim.
Man City sementara unggul 1 poin atas Liverpool. Tak ada jalan lain bagi Man City untuk menutup pintu dari kejaran Liverpool. Memenangi 7 laga tersisa di Liga Inggris menjadi misi terakhir Man City.
Liverpool tentu makin terpacu untuk mendapatkan semua gelar pada musim ini. Masuk Final Piala FA bisa mendongrak mentalitas dan moralitas Liverpool untuk terus tampil konsisten.Â
Semua ini juga menjadi mungkin apabila menimbang kesiapan dan kesungguhan Liverpool. Klopp bukan tipe yang mau melakukan eksperimen. Klopp cenderung untuk mengatur timnya dengan sungguh-sungguh dalam menghadapi setiap laga penting.Â
Performa Liverpool kontra Man City menunjukkan kesungguhan Liverpool agar sebisa mungkin mendapat setiap gelar pada musim ini. Â
Kesungguhan Liverpool ini ditopangi oleh kesiapan skuad yang dimiliki. Praktisnya, Jurgen Klopp tak terlalu terbebankan dengan cedera pemain. Karena ini, rotasi di antara pemain menjadi mungkin dan tak terlalu menjadi batu sandungan bagi Liverpool.