Keunggulan dan Peluang Ganjar Jika Maju Pilpres

Dari beberapa survei, nama Ganjar kerap muncul dalam bursa capres 2024. Melansir berita dari Kompas.com, seturut hasil survei dari Lembaga Survei Indonesia (LSI), Ganjar bersaing ketat dengan Prabowo Subianto di Jawa Timur, di mana Ganjar mendapat 22, 5 persen dan Prabowo 20,2 persen.

Survei seperti ini hanya menjadi salah satu indikator dari beberapa indikator dalam mengukur peluang keterpilihan. Kendati demikian, seringnya muncul nama Ganjar ke ruang publik dan hasil survei menandakan bahwa Ganjar terbilang sosok yang mempunyai peluang kuat dilirik oleh masyarakat. 

Memang, jalan Ganjar tak gampang. PDI Perjuangan, yang merupakan kendaraan politik Ganjar, terlihat masih abu-abu. PDI Perjuangan terlihat lebih menempatkan Puan Maharani sebagai calon daripada Ganjar. 

Keuntungan Ganjar adalah faktor popularitas yang telah dibangunnya. Hampir persis dengan jalan politik Jokowi yang menjadi pernah menjadi gubernur, Ganjar bisa mendapat popularitas. 

Menimbang pergerakan politik yang terjadi, Ganjar bisa menjadi salah satu capres yang bisa diunggulkan. Apabila survei terus menunjukkan kenaikan popularitasnya dan dibarengi dengan kapasitas positif Ganjar tampil di depan publik, peluang elektibiltas Ganjar makin meningkat. 

Masih ada waktu bagi Ganjar untuk melakukan manuver-manuver politik jika beliau mau melaju pada pilpres. Bukan tak mungkin juga, ada partai-partai dan calon-calon lain yang tertarik untuk menggaet Ganjar, terlebih lagi jika Ganjar tak dinominasikan oleh PDI Perjuangan. 

Bagaimana pun, partai politik lebih melihat sosok dan popularitas Ganjar guna bertarung pada pilres. Di satu sisi, Ganjar diuntungkan karena memiliki kendaraan politik, tetapi di sisi lain partai-partai politik juga diuntungkan oleh popularitas dan elektibilitas Ganjar. 

Apabila menimbang pergerakan politik yang melibatkan Ganjar saat ini, gubernur Jawa Tengah ini mempunyai peluang besar untuk bisa menggantikan Jokowi. Terlebih lagi, jika Ganjar memiliki sosok pendamping yang mempunyai kekuatan politik di mata masyarakat. 

Secara matematis tahun 2024 masih lama. Dalam konteks politik, waktu itu relatif singkat karena partai atau pun seorang politikus harus pandai menginvestasi diri demi mendapatkan suara dalam kontestasi politik. 

Pendek kata, waktu terasa seperti harta berharga yang tak boleh dikesempingkan begitu saja. Sembari Ganjar berada di kursi gubernur, masa jabatan itu bisa menjadi salah satu momentum dalam meningkatkan popularitas di tengah masyarakat. 

Semakin Ganjar tampil baik dan positif sebagai pemimpin politik, semakin meningkat popularitas dan eletibilitas di mata masyarakat. Hal itu sudah terbukti dengan beberapa survei yang kerap menampilkan Ganjar sebagai salah satu calon yang patut diperhitungkan pada Pilpres 2024.