Pierre-Emerick Aubameyang  sebenarnya sudah menjadi momok bagi Real Madrid. Jauh sebelum mencetak 2 gol ke gawang Courtois dalam El Clasico Jilid 2 di La Liga Spanyol, Aubamenyang sudah pernah gol sewaktu berseragam Borussio Dortmund dan bermain kontra Madrid.Â
Sudah 6 kali Aubameyang bermain kontra Madrid. Dalam 6 pertemuan ini, Aubameyang mencetak 5 gol. Ditambah 2 gol yang dicetak dalam El Clasico, tercatat 7 gol Aubameyang ke gawang Madrid.Â
Sebelumnya, Aubameyang tak menyembunyikan keinginannya untuk bermain bagi Madrid. Niatnya itu tak lepas dari janjinya kepada kakeknya.Â
Bahkan isu sempat beredar soal transfer Aubameyang ke Madrid. Akan tetapi, isu itu sekadar wacana semata dan bahkan tak akan pernah terjadi.Â
Barangkali, Madrid menyesali keputusan tak mendatangkan Aubameyang ketika melihat performanya di Madrid. Kepercayaan diri Aubameyang dibarengi dengan efektivitas memberikan efek instan untuk Barcelona.Â
Aubameyang pandai membaca arah umpan O. Dembele. Tak ayal, dua bek Madri tak menyangka pergerakan pemain yang kerap melakukan selebrasi dengan bersalto ini.Â
Namun, keinginan itu tak tercapai. Aubameyang malah berseragam musuh bebuyutan Madrid. Bahkan Aubameyang menjadi "momok" menakutkan bagi Madrid.Â
Pemain berusia 32 tahun ini memberikan efek instan untuk Barca. Total 9 gol dari 11 laga yang dimainkan dari pemain timnas Gabon ini.Â
Kontribusi ini seolah melupakan masa kelam Aubameyang di Arsenal. Memang, Aubameyang menjadi salah satu andalan Arsenal, bahkan sempat memegang ban kapten tim.Â
Gegara faktor kedisiplinannya, Aubameyang sempat dibekukan dari skuad Arsenal. Ban kapten dicabut. Aubameyang seolah berada di persimpangan jalan di Arsenal.Â