Apabila Pochettino tak menurunkan Mbappe, bisa saja PSG harus bekerja ekstra. Lionel Messi tak bisa diharapkan sepenuhnya apabila menimbang kontribusi secara umum dari pemain berjuluk La Pulga ini semenjak pindah dari Barcelona.
Setelah PSG kalah, banyak yang menilai bahwa PSG sangat membutuhkan peran Mbappe di leg kedua. Akan tetapi belum ada kepastian yang sangat jelas tentang kesiapan pemain yang mencetak gol tunggal PSG di babak pertama ini.
Hanya kesatuan permainan  tim yang bisa meladeni permainanan Madrid. Memang, Madrid bukannya tanpa kelemahan.
Di Eropa, Madrid tak terlalu diunggulkan. Di leg pertama di Paris, Madrid harus bekerja ekstra keras meladeni gempuran pemain PSG. Bahkan lini depan Madrid begitu mandek untuk menembus barisan belakang pemain PSG.
Barangkali situasi berbeda di leg kedua. Pekan lalu kontra Real Sociedad Madrid menang telak. Kemenangan ini berhasil mengangkat mentalitas tim yang sempat dikritik.
Selain itu, Ancelotti akan memainkan permainan efektif kontra PSG di Madrid. Berstatuskan tuan rumah, Ancelotti mungkin memanfaarkan aura rumah sendiri untuk memanfaatkan setiap peluang.
Lini belakang di bawah kendali Ancelotti terbilang stabil. Hanya saja, Ancelotti membutuhkan tuah dari Benzeman, Modric, Vinicius untuk menjebol gawang PSG.
Skenario kontra Sociedad pekan lalu bisa diulang. Dalam mana, 2 gol Madrid terjadi dari tembakan jarak jauh.
Pendeknya, PSG harus berwaspada dengan efektivitas ala Ancelotti. Keunggulan 1 gol belum pasti memberikan kepastian untuk PSG.
Performa PSG juga tak terlalu menjanjikan. Lionel Messi yang didatangkan dari Barcelona terlihat belum menjadi jaminan kuat bagi PSG sebagai saingan kuat peraih trofi Liga champions.
Makanya, tak berlebihan PSG harus berwaspada di kandang Madrid. Kewaspadaan itu bisa dipelajari dari Liverpool yang sempat mengelus dada dengan permainan efekti ala Inter Milan.