Naturalisasi pemain menjadi wacana yang mencuat di cabang sepak bola Indonesia. Beberapa pemain keturunan Indonesia mulai dilirik. Tak menutup kemungkinan, PSSI juga melirik sosok-sosok pemain yang berasal dari negara lain.Â
Memang, tak salah untuk melakukan naturalisasi. Tuntutan kompetesi makin ketat. Banyak negara yang melakukan cara ini untuk meningkatkan kualitas permainan mereka dan mengimbangi kekuatan negara lain.Â
Maka dari itu, cara ini hampir serupa dengan gaya pembelian klub-klub sepak bola ketika musim transfer pemain terjadi. Seorang pelatih akan mencari pemain yang dinilai pantas untuk menguatkan komposisi skuad dan cocok dengan skema permainan pelatih.Â
Pep Guardiola termasuk pelatih yang suka membelanjakan pemain. Menariknya, Pep termasuk pelatih yang cukup jeli dan hati-hati dalam membelanjakan pemain. Tak sekadar mendatangkan pemain karena faktor kualitas dan namanya.Â
Contohnya, sewaktu Cristiano Ronaldo diisukan pindah dari Juventus ke Manchester City. Guardiola tak langsung mengetuk palu sebagai tanda "iya" pada kehadiran Ronaldo ke Man City.Â
Gurdiola terlihat melakukan pertimbangan yang begitu mendalam. Secara umum, Ronaldo bisa menggenapi skema permainan Man City, yang nota bene masih tak memiliki striker murni. Efektivitas Ronaldo sebagai striker bisa menggenapi kekuatan Man City.
Namun, Man City tampak tak bergerak cepat. Apabila Guardiola mau mendatangkan Ronaldo, pastinya dia sudah melakukan negosiasi lebih awal sebagaimana yang dilakukan dengan Jack Grealish.Â
Sama halnya ketika Guardiola gagal mendatangkan Harry Kane. Kane menjadi salah satu target penting Guardiola, selain Jack Grealish pada awal musim 2021/22.Â
Setelah Grealish berhasil didatangkan ke Man City, Guardiola fokus pada Kane. Akan tetapi, negosiasi berjalan mandek. Keinginan Kane dan Man City berbenturan dengan ikatan kontrak Kane dengan Tottenham Hotspur.Â
Di saat Kane gagal diperoleh oleh Man City, Pep tak langsung mencari rencana kedua. Dalam arti, tak langsung mencari striker yang tersedia di klub-klub lain di Eropa. Padahal, dari sisi kekuatan finansial, Pep bisa beralih ke nama-nama lain seperti Erling Haaland.