Manchester United (MU) persis mengalami nasib yang sama di beberapa bulan terakhir. Kesamaan itu nampak ketika penampilan tim yang di awal musim begitu gemilang, namun perlahan menurun dan melempem.Â
Tottenham Hotspur danAkibatnya, kedua klub memutuskan untuk melakukan pemecatan pelatih. Tottenham terlebih dahulu memecat Nuno Gomez dari kursi pelatih. MU memecat Ole Gunnar Solksjaer, walaupun keputusannya begitu lama diambil oleh manajemen klub.Â
Lalu, kedua klub memiliki ketertarikan pada sosok yang satu dan sama. Antonio Conte. Pelatih asal Italia sama-sama menjadi target dari MU dan Tottenham Hotspur.Â
Namun, Tottenham bergerak lebih cepat. Memang, di awal musim ini, sudah ada kontak antara Tottenham dan Antonio Conte. Namun, kedua belah pihak tak menemui kata sepakat. Akhirnya, Tottenham memilih Nuno Gomez sebagai pelatih kepala.Â
Pilihan Tottenham tak memenuhi harapan. Gomez gagal memenuhi ekspetasi. Klub pun memecatnya dan beralih kembali pada Antonio Conte sebagai pilihan.Â
Kali ini, Tottenham terlihat belajar dari kesalahan di awal musim. Antara Tottenham dan Conte mencapai kata sepakat. Tentu saja, kata sepakat ini tercapai bukan saja Conte menyepekati apa yang diinginkan klub, tetapi juga klub juga setuju dengan pertimbangan dan kebijakan yang akan diambil Conte di Tottenham.Â
Ketika Tottenham sudah resmi menjadi pelatih Tottenham, MU masih belum memecat Solksjaer. MU masih terlihat abu-abu dengan nasib Solksjaer. Sama halnya, MU terlihat ragu untuk mengambil keputusan memecat Solksjaer dan memilih Conte sebagai pelatih kepala.Â
Padahal, Conte masuk bursa calon terkuat sebagai pelatih MU. Akan tetapi, MU bersikap seperti Tottenham di awal musim, di mana MU tak begitu tertarik untuk searah dengan keinginan Conte sebagai pelatih kepala.Â
Ketika MU dilanda keraguan memecat Solksjaer dan menimbang Conte sebagai pelatih MU, Tottenham berani mengambil keputusan.Â
Sejauh ini, keputusan Tottenham terbilang tepat. Dari 9 laga yang dilakonkan Conte bersama Tottenham di Liga Inggris, Conte tak sekalipun mengecap kekalahan.Â
Bahkan Tottenham kembali menjadi salah satu pesaing kuat untuk masuk wilayah 4 besar klasemen sementara Liga Inggris. Berada di posisi ke-6 dan masih menyisahkan 3 laga, Tottenham bisa saja menggeser Arsenal di posisi ke-4.Â