Sejauh ini, terlihat Xavi berupaya membangun mentalitas para pemain. Bagaimana pun, laga tak hanya ditentukan oleh kemampuan otot, tetapi juga perlu ditopangi oleh mentalitas para pemain.
Barangkali ini juga menjadi salah satu alasan Xavi memercayakan Samuel Umtiti di barisan belakang. Pemain timnas Perancis ini jarang diturunkan sewaktu era Ronald Koeman. Performanya yang menurun karena cedera yang berkepanjangan membuat Umtiti kerap ditepikan.
Kali ini, Xavi coba menurunkan Umtiti. Kendati performa di bawah standar dalam laga ini, bukan tak mungkin mentalitas Umtiti perlahan ikut terangkat.
Alasan kedua adalah soal kepercayaan Xavi dalam memainkan para pemain muda, terlebih khusus dari para pemain didikan akademi klub, La Masia.
Beberapa musim terakhir, kepercayaan kepada para pemain akademi pernah menjadi keprihatinan di Barca. Tak banyak pemain muda yang diorbitkan. Sebaliknya, Barca getol membelanjakan para pemain jadi walau menggelontorkan harga tinggi.
Padahal, kejayaan Barca tak lepas dari peran akademi La Masia. Xavi yang merupakan alumni akademi La Masia pasti tahu betul manfaat dari akademi demi perkembangan klub.
Tak ayal, Xavi berani mempercayakan para pemain muda. Bahkan karena kepercayaannya kepada Gavi dan Nico Gonzales, kabarnya tempat Frenkie De Jong terlihat agak tergoncang.
Bukan karena De Jong tampil di bawah standar. Akan tetapi, Barca membutuhkan sejumlah uang untuk mendapatkan pemain baru.
Di balik keinginan ini, Barca perlu menjual pemain, termasuk melego beberapa nama yang performa berkualitas dan bisa mendapatkan harga tinggi di pasaran.
Di pihak lain, rumor ini bisa saja terlahir karena Xavi melihat prospek cerah dengan kehadiran para pemain muda didikan akademi di klub. Mereka bisa mengisi lubang yang ditinggalkan, walaupun hal itu membutuhkan proses dan kesabaran klub.
Dua alasan ini menjadi kelebihan Xavi di Barca sejauh ini. Kelebihan dalam upayanya mengangkat mentalitas para pemain Barca dan juga upayanya tetap memercayakan para pemain muda dari akademi klub.