Performa Salah sangat berkembang pada musim ini. Salah terus menjadi mesin gol di lini depan Liverpool.
Tak berlebihan menilai bahwa apabila Salah tetap bermain pada level terbaik, dia bisa menjadi salah satu pesaing kuat peraih trofi Ballon d'Or pada tahun depan. Klopp sendiri mengakui bahwa Salah adalah salah pemain terbaik yang ada di muka bumi saat ini.
Performa Salah ini menjadi poin penting bagi Liverpool pada musim ini. Liverpool tetap tampil sebagai saingan terkuat untuk meraih trofi Liga Inggris pada musim ini.
Konsistensi Salah dalam mencetak gol dan tampil pada level terbaik tetap menjaga peluang Liverpool pada jalur yang tepat di Inggris maupun di Eropa. Pemain timnas Mesir ini menjadi salah satu fondasi Klopp dalam menghidupi sistem gegenpressing di Liverpool.
Namun, persoalan akan menghampiri Klopp di bulan Januari mendatang. Salah bersama dengan Sadio Mane (timnas Senegal) dan Naby Keita (timnas Guinea) akan membela timnas mereka masing-masing di Piala Afrika (AFCON).
Badan sepak bola dunia, FIFA mengeluarkan aturan bahwa klub-klub harus sudah membiarkan para pemain yang berpartisipasi di Piala Afrika mulai dari 27 Desember. Piala Afrika ini berakhir sampai 6 Februari.
Mesir menjadi salah satu timnas terkuat dan terfavorit meraih juara di Afrika. Peluang timnas Mesir tembus ke partai final kerap kali terjadi.
Artinya, apabila Mesir tak kalah hingga partai Final, Salah pun absen dari Liverpool karena membela timnas hingga 6 Februari.
Tantangan lainnya adalah cedera. Tak masalah kalau para pemain pulang dalam kondisi terbaik.
Namun menjadi tantangan bagi klub ketika mereka pulang dengan kondisi cedera. Dengan ini, klub pun harus pasrah menerima kenyataan itu sembari mencari cara untuk memecahkan kekosongan yang ditinggalkan di klub.
Absennya Salah bisa menjadi salah satu tantangan serius bagi Klopp di bulan Januari mendatang. Pada tempat pertama, Klopp tidak mempunyai pemain pengganti yang setara dengan kualitas yang dimiliki oleh Salah.