Jadi, sistemnya seperti memberikan keuntungan pada kedua sisi, untuk menteri yang menjabat dan untuk negara.
Kalau promosi diri tanpa upaya kerja keras, program kerja bisa mandek. Ujung-ujungnya, popularitas seorang menteri pun tak terangkat di mata publik.
Dengan ini, promosi diri lewat bekerja sungguh-sungguh di pemerintahan bisa memberikan keuntungan pada aspek popularitas.
Maka dari itu, menteri-menteri yang merasa diri mau terlibat pada kontestasi politik, seperti Pilpres 2024 bisa memanfaatkan momentum di jabatan pemerintahan untuk meningkatkan popularitas.
Promosi lewat jabatan negara. Agar promosi ini berhasil, mereka perlu meningkatkan etos kerja dan menjalani program kerja dengan baik.
Toh, dengan sendirinya masyarakat akan melihat dan menilai sosok siapa yang bekerja sungguh-sungguh dan yang telah mewujudkan program kerja selama menjabat sebagai menteri. Kelak, saat mencalonkan diri pada Pilpres 2024, mereka tak mendapat kesulitan untuk mendapatkan pengakuan publik. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H