Dalam lanjutan Liga Inggris pekan ini, Chelsea berhasil "membantai" Norwich dengan skor 7-0 (23/10/21). Gelandang Mason Mount menjadi bintang dalam laga ini. Pemain timnas Inggris berhasil mencatatkan hattrick.
Kegemilangan Mount ini makin memperkuat tempatnya skuad Chelsea. Sejak diangkat oleh Frank Lampard dari tim yunior ke tim inti, Mount seolah menjadi pemain yang sulit tergantikan. Bahkan Tuchel juga menjadikan Mount sebagai salah satu pusat dari taktinya selama melatih Chelsea.
Tak ayal, selama Euro 2020 pelatih timnas Inggris Gareth Southgate menjadikan Mount sebagai salah satu andalan di lini tengah. Ketenangan, penguasaan bola, dan visi dari pemain didikan akademi Chelsea ini menjadi tambahan penting bagi timnas Inggris.
Sebelum bertemu Norwich, Chelsea berhadapan dengan situasi krisis striker. Romelu Lukaku dan Timo Werner menderita cedera.
Ketiadaan striker murni ini memaksa Tuchel memasang Kai Havertz sebagai striker dan kemudian ditopangi oleh Mount dan Hudson-Odoi. Havertz memang tak mencetak gol, tetapi pemain asal Jerman ini menjadi salah satu andalan Tuchel di lini depan saat dua strikernya diterpa badai cedera.
Performa Mount menenangkan batin Tuchel yang berhadapan dengan keterbatasan striker di ruang ganti. Apalagi sejak kedatangan R. Lukaku ke Chelsea, Tuchel kerap memainkan striker timnas Belgia itu sebagai striker tunggal di lini depan.
Lalu, Tuchel juga berupaya membangun relasi antara Lukaku dan Werner dengan menempatkan keduanya sebagai duet di lini depan Chelsea.
Persoalannya ketika kedua pemain ini cedera di waktu bersamaan. Pastinya, Tuchel harus putar otak untuk beradaptasi dan memperbaharui sistem permainan tim.
Beruntung, Tuchel mempunyai gelandang yang juga pandai mencetak gol. Mount menjadi salah satu senjata Tuchel dalam menjebol gawang lawan.
Lalu, Tuchel juga perlu berterima kasih dengan kebangkitan Ben Chilwell. Di awal musim, Chiwell terlihat gagal bersaing dengan M. Alonso di sisi kiri dari skema 5 gelandang dalam formasi permainan Chelsea.
