Dalam laga antara Lazio kontra Inter Milan pekan lalu (17/10/21), sebuah drama konyol terjadi. Pemain Lazio, Luiz Felipe melakukan candaan yang berujung cekcok di antara kedua tim.
Ketika peliut akhir laga bertiup, Felipe yang melihat pemain Inter Milan, Joaquin Correa, Felipe langsung melompat di punggung Correa. Candaannya itu lebih karena faktor pertemanan di antara mereka.
Sayangnya, candaan itu tidak direspon secara positif oleh Correa dan beberapa rekan setimnya.
Candaan itu pun memantik pelbagai komentar. Salah satu komentar menilai bahwa candaan Felipe terlalu berlebihan dan tak etis sama sekali.
Correa sementara terluka karena timnya kalah 1-3. Siapa pun sewaktu dalam kondisi terluka tak mau diganggu atau pun diejek dengan candaan apa pun.
Alih-alih bercanda karena faktor persahabatan, namun candaan itu menimbulkan cekcok. Bukannya persahatan yang menguat, tetapi persahabatan antara kedua belah pihak ikut terganggu.
Memang, bercanda sering kali menjadi bagian tak terpisahkan dari sebuah relasi. Bahkan bercanda bisa mempererat relasi antara satu sama lain.
Umumnya, kita bercanda karena kita mau membuat suasana menjadi rileks, kedekatan bisa terbangun, dan membangun situasi gembira di antara satu sama lain.
Namun, kita juga perlu tahu tentang apa yang boleh dan tak boleh sebelum mengeluarkan candaan atau gurauan.Â