Kerap kali, sangat sulit memprediksi sebuah pertandingan sepak bola. Kadang kala, klub yang difavoritkan malah tunduk secara menyakitkan dari klub yang dipandang enteng.
Juga, catatan positif sebuah klub tak serta merta menjadi jaminan kesuksesan di atas lapangan hijau. Pendeknya, sebagaimana yang kerap diucapkan oleh banyak orang, "bola itu bundar!"
Ada banyak hal yang bisa terjadi dari sebuah kompetesi. Termasuk kemungkinan terburuk untuk klub yang sangat difavoritkan.
Dalam lanjutan kompetesi Liga Inggris pekan ke-6, akan berlangsung duel sengit antara Manchester City kontra Chelsea. Laga ini dikategorikan sengit apabila menimbang materi pemain yang dimiliki oleh kedua tim.
Namun, dari catatan yang terjadi di beberapa pertandingan terakhir dari kedua tim, Chelsea terlihat lebih superior dari Man City.
Manchester City, memang, terdiri dari para pemain yang bertalenta. Barangkali kekurangan Man City adalah seorang striker yang cocok dengan tuntutan permainan Man City.
Gabriel Jesus terlihat belum memenuhi standar sebagai striker yang diharapkan oleh pelatih Man City, Pep Guardiola. Tak ayal, G. Jesus kerap dimainkan sebagai pemain cadangan daripada striker regular di lini depan Man City.
Sementara itu, Chelsea mempunyai pemain yang cukup komplit. Berhasil mendatangkan Romelu Lukaku dari Inter Milan di musim transfer lalu melengkapi skuad Thomas Tuchel.
Dengan kehadiran Lukaku, Man City harus bekerja ekstra keras. Pasalnya, tiga pertemuan antara Man City anda Chelsea yang sudah dilatih oleh Tuchel, Man City tak pernah mencatatkan kemenangan.
Dalam rentang waktu 6 bulan, Tuchel berhasil mengalahkan Man City pada 3 pertemuan. Kesolidan lini tengah dan belakang Chelsea menjadi momok bagi pasukan Guardiola.