Pada pekan ini pecinta sepak bola akan kembali disuguhkan dengan turnamen Liga Champions musim kompetesi 2021/22. Chelsea yang menjadi juara musim lalu menjadi salah satu tim yang difavoritkan dan sekaligus dipandang mampu mempertahankan si Kuping Besar.
Bukan mustahil bagi Chelsea untuk mempertahankan trofi tersebut. Segala sesuatu mungkin terjadi.Â
Paling tidak, dua alasan berikut yang memungkinkan Chelsea bisa mengikuti langkah Real Madrid dalam mempertahankan trofi Liga Champions.
Hal yang paling pertama adalah Faktor Thomas Tuchel.
Thomas Tuchel baru datang ke Chelsea di bulan Februari tahun ini. Dari sisi masa kepelatihannya, dia belum "panas" dalam menggerakan timnya secara total.
Kehadirannya memang berdampak instan pada performa Chelsea. Pola permainan Chelsea berubah. Hasil akhirnya adalah Chelsea menang atas Manchester City di final Liga Champions.
Padahal, tak sedikit pihak yang menjagokan Man City. Namun, kelihaian Tuchel mampu meredam dominasi Man City sepanjang laga. Cukup 1 gol lewat kaki Havertz, dan akhirnya Chelsea juara.
Tandanya, Tuchel memilih untuk bermain efektif. Efektif mencari celah dalam mencetak gol dan efektif dalam bertahan dari serangan lawan.
Bukan hanya di Liga Champions, Chelsea juga superior atas Man City di Liga Inggris dan di Piala FA, Thomas Tuchel bisa meredam pola permainan Man City di bawah komando Pep Guardiola. Pendeknya, sejauh ini dominasi Pep tak berkutik saat berhadapan dengan Tuchel.
Awalnya, tak sedikit pihak yang menilai bahwa Man City bisa meraih 4 trofi di musim kompetesi 2020/21. Namun, mimpi itu mandek di tangan Tuchel yang baru tiba di paru kedua musim kompetesi 2020/21. Man City kemudian hanya berhasil meraih 2 trofi, Liga Inggris dan Piala Carabao.