Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kenyamanan Thomas Tuchel: Kovacic Sukses Tutup Lubang dan Mendy Kian Tangguh

12 September 2021   19:28 Diperbarui: 12 September 2021   19:56 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Thomas Tuchel, pelatih Chelsea. Foto: Richard Heatchote/AFP via Kompas.com

Laga antara Chelsea kontra Aston Villa (11/8) menjadi unjuk gigi dari Romelu Lukaku. Sontak saja, striker timnas Belgia ini menjadi buah bibir.

Tak tanggung-tanggun, Lukaku berhasil memborong 2 gol dari kemenangan 3-0 atas Aston Villa. Lukaku hanyalah salah satu pemain dari 11 pemain lainnya 

Paling tidak, 2 pemain yang tak boleh lenyap dari kegemilangan Lukaku dalam menjebol gawang Villa. Adalah Mateo Kovacic dan penjaga gawang Eduoard Mendy.  

Mateo Kovacic menjadi arsitek dari gol pertama Lukaku. Umpang datar terukur langsung menembus barisan belakang Villa. Sangat mirip dengan umpan Mason Mount ke Kai Harvezt sebelum Haverzt menjebol gawang Man City di Liga Champions. 

Menerima umpan cerdik Kovacic, Lukaku mengecoh sedikit bek Aston Villa sebelum menembakan bola. Skor pun 1-0 untuk Chelsea. Gol itu seolah membaptis kembali Lukaku di hadapan suporter Chelsea di Stamford Bridge.  

Chelsea bukannya tanpa ancaman. Selain kesolidan lini belakang, penampilan Mendy patut mendapat acungan jempol. Mendy bahkan menghalau 2 tembakan lawan yang terjadi dalam waktu bersamaan. Tanpa kegesitan Mendy di mistar gawang, barangkali laga ini akan berjalan berbeda. 

Mendy tetap menjadi pilihan tetap Tuchel di bawah mistar gawang. Kepa harus gigit jari. Pasalnya, Mendy seolah tak mau begitu saja tunduk pada Kepa yang sudah lebih dahulu datang ke Chelsea daripada dirinya. 

Sejauh ini, Mendy baru kebobolan 1 gol. Itu pun terjadi dari titik penalti. Selebihnya, barisan belakang Chelsea terlihat solid dalam meladeni serangan lawan. 

Bukan saja, para bek yang berkontribusi dalam menjaga gawang dari kebobolan. Akan tetapi, peran Mendy tak boleh disepelehkan. Karena ini, Tuchel semakin yakin dengan posisi Mendy di bawah mistar gawang dan Kepa harus tetap setia duduk di bangku cadangan. 

Selain konsistensi Mendy yang terus terjaga hingga musim ini, penampilan Kovacic patut diapresiasi. Selain mencetak assist, dia juga menyumbang 1 gol untuk Chelsea. Tak berlebihan jika pemain asal Kroasia ini dinobatkan sebagai pemain terbaik. 

Kovacic menjadi pembeda dalam laga kontra Villa. Kendati belum mendapat tempat regular seperti yang dimiliki oleh N'golo Kante dan Jorginho, Kovacic tak patah arang. 

Makanya, absenya Kante menjadi arena bagi Kovacic menunjukkan kualitasnya. Kovacic menunjukkan sebagai salah satu gelandang yang patut diperhitungkan Thomas Tuchel di lini tengah. Bahkan Kante dan Jorginho harus siap-siap membagi waktu bermain.

Dari sisi rotasi pemain, Tuchel mempunyai keistimewaan. Kedalaman skuadnya sangat membantu dalam mengejar trofi Liga Inggris dan sekaligus mempertahankan Piala Liga Champions pada musim ini. Bukan tidak mungkin, Tuchel bisa memanfaatkan kedalaman skuadnya ini untuk mendapatkan 4 piala dalam 1 musim. 

Barangkali melihat penampilan Kovacic, Real Madrid merasa menyesal telah membiarkannya pergi. Padahal, Kovacic sempat digadang-gadang untuk menggantikan peran Modric di lapangan tengah Madrid. 

Akan tetapi, Kovacic malah kalah pamor dengan rekan senegaranya itu di lapangan tengah. Jadinya, dipinjamkan ke Chelsea hingga dikontrak permanen. 

Pada musim 2021/22, Kovacic menjadi pemain yang diandalkan oleh Tuchel di lini tengah. Semuanya ini berkat kondisi Kante yang dalam kondisi kurang fit. 

Musim lalu, baik Lampard maupun Tuchel kerap mengandalkan duet Jorginho dan Kante di lini tengah. Sementara itu, Kovacic lebih mendapat peran pengganti. 

Musim ini, Kovacic berhasil membayar kepercayaan Tuchel dengan baik. Bahkan penampilannya kontra Aston Villa seolah melupakan Kante yang sementara absen. 

Di pekan ke-3 kontra Liverpool, saat Chelsea kehilangan 1 pemain karena kartu merah, Tuchel memilih Kovacic datang sebagai pemain pengganti guna membantu pertahanan Chelsea dari serangan Liverpool. Hasilnya positif. Chelsea berhasil menahan Liverpool 1-1 di Anfield. 

Bahkan Tuchel bisa bereksprimen untuk menjadikan duet Kovacic dan Saul Niguez yang dipinjamkan dari Atletico pada lini tengah. Atau juga, Kovacic dan Jorginho seperti di babak ke-2 kontra Aston Villa. 

Dengan ini, Thomas Tuchel mempunyai opsi yang cukup untuk membangun lini tengah dengan gelandang jangkar sekaligus gelandang yang bisa memberikan sumbangan untuk lini depan. Apalagi skema Tuchel 3-5-2 bisa sangat mengakomodasi para gelandang Chelsea. 

Performa Kovacic kontra Aston Villa membuat Tuchel merasa nyaman. Begitu pula, dengan performa gemilang Mendy di bawah mistar gawang. Tuchel terlihat begitu optimis dalam mengarungi Liga Inggris pada musim ini. 

Salam Bola

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun