Pertandingan sepak bola selalu menuntut kesiapan mental, bukan saja dari para suporter, tetapi juga dari para pemain. Mentalitas seorang bisa menjadi kunci dari penampilannya di lapangan hijau.Â
Saat seorang pemain terbebankan, performanya juga ikut terpengaruh. Namun, kalau seorang pemain memiliki mentalitas yang prima, performanya juga ikut berkembang di lapangan hijau.Â
Ada pelbagai sebab yang memengaruhi mentalitas seorang pemain. Itu bisa disebabkan oleh masalah pribadi, situasi di luar lapangan, hingga tuntutan dari dalam tim sendiri.Â
Misalnya, tuntutan fans karena seorang pemain didatangkan dengan harga mahal. Fans lebih melihat harga dan mengharapkan agar harga itu dibarengi dengan performa yang apik di lapangan hijau. Kalau terjadi sebaliknya, penghakiman ala fans tak bisa dihindari.Â
Jadinya, seorang pemain bermain tidak bebas karena dipengaruhi suara-suara dari luar lapangan hijau. Mentalitasnya bisa turun.Â
Sama halnya mentalitas karena ketergantungan tim kepada seorang pemain. Barangkali hal ini bisa terjadi pada Lionel Messi selama berseragam Barca.Â
Beberapa kesempatan, Messi menjadi pemain yang sangat diharapkan oleh tim. Ketergantungan tim sangat besar kepada pemain timnas Argentina ini.Â
Persoalannya ketika ketergantungan ini menjadi sebab bagi fans menyalahkan Messi kalau tim gagal dalam sebuah pertandingan. Alih-alih melihat performa tim secara keseluruhan, yang diperhatikan adalah salah satu pemain saja, terlebih khusus pemain bintang seperti Lionel Messi.Â
Efeknya pada penampilan pemain bersama timnas. Beban yang sama bisa saja terjadi karena ada ketergantungan yang sama.Â
Namun, kepindahan Messi ke PSG memberikan angin segar. Paling tidak, di PSG ada beberapa pemain bintang yang bisa menjadi sandaran tim. Ketergantungan pada Messi bisa saja tidak terjadi sebagaimana sebelumnya terjadi di Barca.Â