Kalau mau dipikir-pikir, Arsenal seharusnya membeli "pemain jadi" agar bisa bersaing di Liga Inggris. Pemain jadi ini dimaksudkan dengan para pemain yang penampilannya sudah dikenal "ok" di Eropa dan di Liga Inggris.
Bukannya sekadar membeli pemain muda yang tampil baik di klub mereka yang dibela, namun belum teruji secara merata di Liga Inggris dan Eropa.
Secara umum, para pemain yang didatangkan oleh Arsenal adalah para pemain muda. Para pemain muda ini memiliki statistik yang cukup positif bersama tim yang mereka bela.
Akan tetapi, para pemain ini umumnya belum diasah secara tajam di Liga Inggris dan Eropa. Pengalaman di Liga Inggris dan Eropa umumnya belum mencolok.
Maka dari itu, perekrutan para pemain di Arsenal lebih pada pembinaan para pemain untuk masa depan klub daripada membangun skuad untuk menjadi solusi agar keluar dari situasi krisis saat ini.
Bagaimana pun, para pemain baru ini harus beradaptasi dengan situasi klub. Juga, mereka menyesuaikan diri dengan ketatnya kompetesi di Liga Inggris.
Hanya 3 orang pemain yang sudah merasakan aura Liga Inggris. 3 lainnya pasti membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan kompetesi di Liga Inggris.
Persoalan lainnya ketika pelatih salah mengolah kualitas para pemain muda ini. Mereka bisa saja datang untuk menghuni bangku cadangan sembari menanti pintu keluar dibuka.
Benar bahwa kekuatan Arsenal dengan para pemain muda membutuhkan proses. Namun, proses itu perlu dibarengi dengan catatan yang agak positif di Liga Inggris. Tak boleh terperosok pada catatan kekalahan yang cukup menyakitkan.
Kalau proses pengembangan tim tidak dibarengi dengan hasil positif di lapangan, Arsenal sulit keluar dari situasi krisis. Malahan, Arsenal makin terbenam dalam keterpurukan.
Untuk saat ini, Arteta sementara dalam proses membangun sebuah tim bersama para pemain muda. Proses itu membutuhkan waktu. Akan tetapi, selalu diingat seringkali terjadi kesabaran tak peduli dengan proses yang sementara dibangun.