Kepergian Lionel Messi dari Barcelona menghadirkan salah satu pertanyaan. Apa yang akan terjadi dengan Barcelona?
Pertanyaan ini tak lepas dari kontribusi dan ketergantungan Barca pada Messi selama lebih dari 10 tahun terakhir. Boleh dibilang sangat sulit memisahkan Messi dari Barca, pun sebaliknya.
Gegara persoalan keuangan yang menimpa Barca, tanda tangan perpanjangan kontrak dari pemain yang berjuluk La Pulga itu tidak terjadi. Messi harus rela meninggalkan Camp Nou, yang sudah dinilainya sebagai rumah.
Lantas, di balik kepergian Messi seruan "Era Baru" mencuat dari kubu Barca. Era baru ini ditujukan masa setelah kepergiaan Messi.
Era baru ini bisa membahasakan bahwa kepergian Messi bukanlah akhir dari perjalanan Messi. Malahan, itu bisa menjadi awal perjalanan Barca tanpa bergantung lagi dengan sosok Messi. Pendeknya, Barca tetap eksis walaupun tanpa kehadiran Messi.
Era baru juga menandakan jalan menuju kesuksesan, walau Lionel Messi tak bersama tim. Dengan situasi baru, Barca sekiranya bisa bangkit dan bergerak ke arah kesuksesan.
Persoalannya, era baru ini tidak dimulai dengan pemain bintang selevel dengan kemampuan Messi atau pun bintang muda yang sementara naik daun saat ini. Niat Joan Laporta sewaktu kampanye untuk mendatangkan Erling Haaland berbenturan dengan kondisi keuangan klub.
Era baru ini dimulai dengan situasi yang cukup timpang. Persoalan keuangan menjadi salah satu alasan, di mana era baru yang didengungkan dari kubu Barca bisa berakhir sebagia slogan semata. Â
Umumnya, musim ini Barca merekrut para pemain dengan status bebas transfer. Belum lagi, upaya klub yang meminta para pemain untuk memotong gaji mereka.
Selain itu, kondisi lini depan Barca yang tidak terlihat tajam. Sergio Aguero dibekap cedera. Padahal, mantan pemain Manchester City ini belum sekalipun merasakan aura berseragam Blaugrana.
Untuk sementara ini, lini depan Barca hanya berharap pada trio Griezmann, Memphis Depay, dan Martin Braithwaite. Melihat performa trio ini, keraguan bisa saja sulit lenyap dari pikiran.
Sejauh ini, Depay yang bermain cukup konsisten. Hal itu sudah dilakukannya sejak laga-laga pra musim. Barangkali terlalu dini untuk mengatakan kalau Depay adalah rekrutan terbaik Barca pada musim ini. Namun, Barca patut bersyukur mendapatkan Depay di waktu dan kondisi yang tepat.Â
Braithwaite mengawali La Liga Spanyol dengan performa yang menjanjikan. 2 gol disumbangkan oleh Braithwaite saat bertemu Real Sociedad. Namun, performa positif itu melempem di dua laga terakhir.
Sementara itu, Griezmann yang bukan hanya belum mencatatkan nama sebagai pencetak gol, juga sumbangsih terlihat minim di 3 laga. Ketika bertemu Getafe pada pekan ke-3, Griezmann termasuk pemain yang minim kontribusi di lini depan Barca.
Tak sekalipun Griezmann mencatatkan tembakan ke gawang lawan. Juga, dia terlihat inferior di hadapan Depay yang bermain aktif sepanjang laga. Â
Mencermati performa Griezmann, era baru selepas kepergian Messi perlu diragukan. Era baru itu bisa saja berjalan ke belakang.
Sebenarnya, kepergian Messi menjadi momen bagi Griezmann untuk menunjukkan kualitasnya. Namun, sejauh ini performa Griezmann terlihat lebih mentereng saat bermain dengan Messi daripada saat ini.
Sumbangsih yang cukup timpang di antara trio ini bisa mencemaskan Ronald Koeman, pelatih Barca. Bagaimana pun, Depay tidak bisa selalu diandalkan untuk menjebol gawang lawan. Dua pemain lain harus ikut membantu kinerja Depay.
Di tengah situasi seperti ini, harapan striker baru sangatlah perlu. Persoalan keuangan menjadi salah satu tantangan yang tidak bisa melapangkan jalan Barca untuk mendapatkan striker berbobot di bursa transfer.
Opsi lainnya adalah mendapatkan striker berharga murah. Kabarnya, Barca sementara mendekati Edinson Cavani yang sementara bermain di Manchester United.
Peluang merekrut Cavani terbuka karena situasinya kian mepet dengan kehadiran Cristiano Ronaldo di MU. Namun, peluang menjadi sempit apabila harga yang dipatok juga tak sedikit.
Selain merekrut striker baru, Koeman hanya berharap pada dapur sendiri. Ansu Fati yang menghadapi cedera panjang pada musim lalu bisa menjadi andalan untuk melengkapi Depay.
Akan tetapi, jangan terlalu berasa jauh dengan situasi Fati. Cedera panjang bisa saja membuat Fati untuk beradaptasi lebih lama dengan permainan Barca.
Membangun era baru bukanlah perkara gampang. Setelah pekan ke-3, Barca masih berada dalam trek yang benar.
Barca berhasil meraih 2 kemenangan dan 1 hasil seri. Secara umum, pencapaian ini tak lepas dari kontribusi Memphis Depay, pemain yang direkrut pada musim ini.
Kontribusi Depay makin lengkap apabila Braithwaite tetap mempertahankan performa seperti pekan pertama dan Griezmann segera mencari formula untuk mengembalikan penampilan terbaik. Kalau tidak, tempat mereka terancam saat Fati dan Aguero masuk ke tim dan bermain lebih baik.
Terlalu dini, memang, untuk menilai performa Barca. Musim kompetesi masih panjang. Segala sesuatunya butuh proses agar era baru yang didengungkan terbukti di lapangan hijau.Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H