Kedatangan Lionel Messi ke PSG menjadi kabar baik bagi penggemar PSG. Kota Paris berubah riuh. Tak sedikit meme yang mengatakan kalau kedatangan Messi menyerupai kehadiran seorang presiden.
Reputasi Messi di dunia sepak bola tak bisa diragukan. Pada usianya, 34 tahun, bukanlah hal yang dipersoalkan.
Umumnya, di usia seperti itu, seorang pesepakbola mendekati titik akhir dari karirnya. Saat seorang pindah dan hengkang di usia seperti itu, tujuannya hanya untuk mempersiapkan diri menghadapi hari pensiun.
Namun, hal itu tidak berlaku bagi Messi. Kedatangan Messi disambut dengan penuh kegemerlapan. Dia datang seperti seorang talenta muda yang bisa memberikan prospek yang panjang untuk PSG.
Messi datang bukan untuk menghadapi hari-hari akhirnya sebagai seorang pesepakbola. Lebih dari itu, Messi datang sebagai pesepakbola yang bisa memberikan asa baru bagi PSG di pentas sepak bola, terlebih khusus di Liga Champions. Â
Sontak saja, pengaruh Messi meningkatkan pamor dari PSG. Kabarnya, pengikut PSG di Instagram meningkat drastis.
Belum lagi soal urusan kostum. Para suporter beramai-ramai membeli kostum yang bernomor punggung Messi. Dengan ini, Messi datang bukan untuk mempersiapkan masa tua, tetapi datang untuk memberikan harapan baru bagi PSG. Suporter sudah tidak sabar merayakan kesuksesan bersama Messi di PSG.
Kedatangan Messi ini pastinya tidak secara total menghadirkan aura positif. Salah satu hal yang sementara menjadi wacana beredar di media adalah soal masa depan Kylian Mbappe di PSG.
Pemain muda timnas Prancis ini adalah masa depan PSG. Dari pelbagai berita yang beredar, Mbappe mempunyai beberapa poin yang cukup bertolak belakang dengan Messi.
Mbappe mengidolakan Cristiano Ronaldo sejak masih kecil. Makanya, ketika Mbappe bertemu Ronaldo di ajang Euro 2020 saat Prancis bermain kontra Portugal, pertemuan itu terlihat spesial. Mbappe tak bisa menyembunyikan kebahagiannya karena bertemu dengan idolanya itu.