Lionel Messi, Neymar, dan Ronaldinho mempunyai satu ikatan. Barcelona. Ketiganya pernah berseragam Barcelona.
Lionel Messi menganggap Ronaldinho sebagai panutan dan model di awal karirnya di Barca. Kendati tak bermain lama seperti dengan Iniesta dan Xavi, namun Ronaldinho telah membawa pengaruh bagi Messi. Gol perdana Messi di tim senior tercipta berkat umpan Ronaldinho.
Ronaldinho datang dari PSG sebagai pemain hebat di Barca. Performanya menyihir La Liga Spanyol. Akan tetapi, kehebatan pemain asal Brasil itu tak dibarengi dengan kehidupan di luar lapangan.
Kebiasaan berpesta berdampak pada performa di lapangan hijau. Bagaimana pun, untuk mempertahankan level terbaik, seorang pemain harus menjaga fisiknya dengan baik.
Karena ini, Barca mau melepasnya ke AC Milan. Terlebih lagi, Messi hadir sebagai bintang baru di bawah asuhan Pep Guardioala. Walau Ronaldinho pergi, Barca mempunyai Messi menggantikan perannya menyihir La Liga Spanyol. Sehingga Barca tidak merasa kehilangan besar. Â
Di tengah performa gemilang Messi, Barca juga sadar untuk mencari pengganti dan pemain yang sepadan dengan kualitasnya. Memang tidak gampang. Sampai Barca menemukan sosok Neymar.
Neymar datang ke Barca dari Santos, Brasil sebagai calon pengganti Messi di Barca. Hal itu begitu terlihat dari kualitas seorang Neymar. Neymar naik daun saat berseragam Barca. Tak ayal, kehadirannya menghadirkan optimisme di Camp Nou. Ada pengganti Messi.
Akan tetapi, cerita menjadi berbeda ketika Neymar sepakat bergabung ke PSG. Barangkali pisah kapal dengan Messi bisa menjadi salah satu cara Neymar untuk menunjukkan kualitasnya sebagai pesepak bola.
Dengan ini pula, konsentrasi tidak terbagi. Di Barca, sosok Messi selalu diagung-agungkan. Messi sangat sulit tergantikan. Bisa dikatakan sebagai anak emas Camp Nou.
Situasi sangat sulit bagi Neymar ketika Messi masih berada pada level terbaik. Makanya, memilih pindah bisa menjadi kesempatan untuk menunjukkan kualitasnya. Termasuk mencari pengakuan pada prestasi individu, seperti trofi Ballon D'or.
Namun, pilihan itu belum membuahkan hasil. Neymar tak sekalipun meraih trofi Liga Champions bersama PSG. Juga, di level individual, Neymar belum sekalipun memegan trofi pemain terbaik di Eropa dan dunia.
Karir Neymar ke PSG terlihat terjal. Di level domestik, PSG menjadi raja, kecuali pada musim lalu.
Namun, di level Eropa, prestasi terbaik PSG saat mencapai final dua musim lalu. Pada waktu itu, Neymar dan kawan-kawan kalah tipis 0-1 dari Bayern Munchen. Padahal, kemenangan ini bisa ikut mengangkat prestasi individual Neymar di level Eropa.
Musim lalu, Neymar kurang memberikan kontribusi berarti bagi PSG. Kegagalan di level klub berjalan serarah dengan pengaruh Neymar di timnas Brasil, terlebih khusus di Coppa America. Neymar kalah pengaruh dengan mantan rekan dan kawannya, Lionel Messi.
Jalan Neymar untuk menjadi pemain top berada pada titik sulit. Selain itu, gaya hidupnya juga glamor. Beberapa foto kerap menunjukkan gaya hidup Neymar di luar lapangan hijau.Â
Akhir-akhir ini, sebuah foto tubuh Neymar beredar di media sosial. Neymar sedang berlibur di pantai, namun dalam foto itu kondisinya agak berbeda. Agak gemuk. Terlihat jauh dari kondisi fisik sebagai pesepak bola.
Sontak saja, foto itu menjadi perdebatan. PSG agak panik karena sebentar lagi musim kompetesi bergulir. Apalagi PSG baru saja kalah di Piala Super Prancis dari Lille. Jasa Neymar sangat dibutuhkan tim untuk mendongkrak mentalitas tim pada awal musim depan. Â Â
Ya, musim kompetesi sebentar lagi bergulir. Bagaimana pun, Neymar membutuhkan waktu untuk memulihkan kondisinya itu. Kalau tidak nasibnya bisa berada di ujung tanduk.
Ronaldinho menjadi pelajaran berharga bagi Neymar. Di usianya yang masih memberikan banyak kontribusi untuk Barca, performanya melempem karena gaya hidup yang tidak teratur.Â
Sebaliknya, mantan rekannya di Barca, Messi tetap mempertahankan kondisi terbaik sehingga penampilan di lapangan hijau tetap dipertahankan.
Neymar masih berusia 29 tahun. Masih banyak yang bisa dicapai oleh pemain timnas Brasil ini. Namun, situasi akan berbeda kalau Neymar tidak segera memperbaiki gaya hidupnya.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H