Pujian itu sangat penting dalam sebuahrelasi. Biasanya, kita memberikan pujian kepada seseorang yang sukses mencapai level pencapaian hidup tertentu.
Secara psikologis, efek dari pujian cukup besar. Itu bisa memotivasi seseorang untuk mempertahankan level yang sama atau pun melampaui level hidup yang telah dicapai.
Namun, pujian bisa menggiurkan. Gara-gara pujian, seseorang merasa diri puas. Seolah-olah sudah mencapai titik akhir dari pencapaian hidup.
Tak jarang, kepuasan itu membuatnya lengah dan tidak mau berusaha untuk mempertahankan level kesuksesan yang sama.
Sebelum laga final antara Italia dan Inggris di Euro 2020 (12/7/21), bek dan sekaligus kepten timnas Italia, Giorgio Chiellini (36 tahun) tak menyembunyikan pujiannya kepada timnas Inggris.
Dia mengatakan bahwa timnas Inggris mempunyai skuad yang hebat. Bahkan dengan barisan bangku cadangan, Inggris sudah bisa memenangkan Euro 2020 ( Daily Mail 9/7/21).
Lebih lanjut, Chiellini juga menilai bahwa Inggris dipandang sebagai favorit di partai final. Inggris memiliki kualitas dan fisik pemain yang solid dan teratur.
Memang tak berlebihan pujian dari Chiellini ini. Inggris mempunyai segudang amunisi yang sudah dimanfaatkan oleh Gareth Southgate hingga mencapai final Euro 2020.
Karena segudang pemain berkelas, Southgate kadang menghadapi pendapat pro dan kontra dari publik dalam hal seleksi pemain.
Kendati demikian, Southgate tetap berpegang pada pendiriannya. Tak peduli suara dari luar, dan lebih memilih pemain yang pantas untuk berlaga.
Hasilnya, timnas tampil solid. Faktor popularitas individu pun tidak terlalu mencolok.