Walau Spanyol menguasai laga dan berkali-kali melakukan serangan, Italia tampak kalem. Begitu pula, saat drama adu penalti.Â
Locatteli boleh gagal. Namun, para penendang lainnya menunjukkan bahwa Italia siap sedia berhadapan dengan situasi sulit, termasuk menghadapi adu penalti.Â
Para algojo Italia tampak tenang dan percaya diri saat menghadapi drama adu penalti. Ditambah lagi Donnarumma yang terlihat tangguh di bawah mistar gawang Italia. Nampaknya sulit untuk ditaklukan. Terbukti saat Donnaruma dengan cerdik dan tenang membaca arah tendangan penalti Moratta.Â
Italia mampu menang di tengah situasi sulit. Kemenangan kontra Spanyol menambah panjang daftar kemenangan di bawah komando Roberto Mancini.
33 laga tak terkalahkan. Laga final akan menjadi yang ke-34. Tentu saja, Italia bukan mencari rekor. Lebih dari itu, Italia mau mengembalikan reputasi yang lama lenyap.Â
Kemenangan kontra Spanyol menjadi awasan bagi tim yang dijumpai di final. Awasan yang paling pertama adalah bagaimana tim lawan bisa meruntuhkan mentalitas Italia.
Dalam laga kontra Spanyol menunjukkan bahwa kendati diserang berkali-kali oleh Spanyol, Italia tidak patah arang. Bahkan Italia juga tidak gentar saat berhadapan dengan drama adu penalti.Â
Jorginho yang menjadi algojo terakhir merupakan wajah timnas Italia. Jorginho begitu tenang mengarahkan bola pada arah yang sama dengan Morratta. Namun kiper Spanyol terkecoh dengan kekaleman Jorginho.
Tendangan itu mengakhir langkah Spanyol. Sementara itu, Italia bersorak karena bisa keluar dari lubang jarum.
Tantangan berikutnya di final. Tentu saja, parta final tidaklah gampang. Italia akan menghadapi tensi yang mungkin sama dengan apa yang mereka hadapi saat bertemu Spanyol. Â
Akan tetapi, menimbang penampilan Italia sejauh ini mentalitas Italia makin terasah. Momennya juga begitu tepat, di mana tinggal satu laga Italia bisa menjadi juara Euro 2020.Â