Beberapa hari terakhir ini, dunia sepak bola Eropa disibukkan dengan berita tentang hengkangnya beberapa pelatih top. Real Madrid, Inter Milan, Juventus, hingga Lille yang meraih juara Liga Perancis musim ini mengalami perubahan pelatih untuk musim depan.
Barangkali situasi ini belum berhenti hingga musim kompetesi 2021/22 dibuka. Beberapa tim masih memikirkan untuk mengganti pelatih dan mencari pelatih baru.
Tim Catalonya, Barcelona masih bersikap abu-abu pada status Ronald Koeman. Tidak jelas!
Nama Xavi Hernandez beredar. Begitu pula, Robert Martinez yang melatih timnas Belgia hingga Mikel Arteta yang melatih Arsenal.
Peredaran nama-nama ini menunjukkan bahwa sikap Barca atas keberadaan Koeman belum jelas sama sekali. Pendeknya, kapasitas Ronald Koeman masih diragukan.
Ronald Koeman ditentukan pada awal musim 2020/21 sewaktu Joseph Bartomeu masih berstatuskan presiden. Durasi kontraknya 2 tahun. Situasi bisa saja berubah kalau Koeman gagal memberikan yang terbaik untuk klub.
Semusim Koeman bertahan di Barca. Koeman berhasil mengantarkan Barca meraih trofi Coppa del Rey, tetapi gagal membawa Barca raih trofi La Liga Spanyol dan Liga Champions.
Namun, pencapaian Koeman di level Copa del Rey sepertinya tak meyakinkan petinggi Barca yang sudah dipimpin oleh presiden baru, Joan Laporta. Memang, Joan Laporta pernah memberikan dukungan penuh kepada Koeman di awal kepemimpinan. Â Â
Situasi berubah cepat. Keberadaan Koeman di kursi pelatih mulai diragukan. Besar kemungkinan, hal ini terjadi karena Koeman gagal meraih trofi La Liga Spanyol.
Pasalnya, Barca seyogianya bisa berada di puncak klasemen andaikata mengalahkan Granada di Camp Nou. Unggul 1 gol di babak pertama, malah Barca kebobolan 2 gol di babak kedua. Hal ini berakhir pada kemenangan Granada dan kegagalan Barca mencuri tempat pertama dari Atletico Madrid.
Kekalahan ini seperti menjadi titik balik performa Barca di kompetesi La Liga Spanyol. Ujung-ujungnya, Barca harus puas duduk di tempat ke-3 klasemen Liga Spanyol.