Edinson Cavani menjadi salah satu bintang saat Manchester United (MU) menang besar (6-2) melawan AS Roma di leg 1 Semifinal Piala Eropa (30/4/21).Â
Cavani mencatat 2 gol dan 2 asis dalam laga yang berlangsung di Old Trafford, Manchester ini. Bahkan Cavani berperan penting dalam hadiah penalti yang dicetak oleh Bruno Fernandes.
Tak ayal, dari hasil leg 1 ini MU pun seolah sudah menuliskan nama mereka di partai final. Akan sangat sulit bagi AS Roma mencapai kemenangan 4 gol tanpa kebobolan di leg 2. Apalagi pasukan yang dilatih oleh Ole Gunnar Solksjaer ini sementara berada dalam performa positif.
Penampilan Cavani patut diapresiasi. Kebintangannya terpancar dalam laga kontra AS Roma di Piala Eropa. Dia pun menjadi pemain tertua (34 tahun) mencetak gol dalam kompetesi Eropa sejak 2005.
Datang dari PSG untuk kontrak semusim, Cavani tidak menjadi pilihan tetap di lini depan MU. Masih kalah dengan Rashford, Martial, dan bahkan gelandang muda Greenwood.
Kendati lebih sering dimainkan sebagai pemain cadangan, Cavani kerap memberikan kontribusi untuk MU. Insting tajamnya sebagai striker belum lekang oleh usia.
Kendati demikian, nasib Cavani di MU tidaklah pasti. Semusim bisa saja menjadi waktu yang cukup bagi Cavani berada di Old Trafford.
Rumor pun beredar jika pemain tim nasional Uruguay itu sudah memutuskan untuk pulang kampung setelah kontraknya selesai. Ingin bermain di Amerika Selatan bersama klub Argentina, Boca Junior.
Keputusan ini tak lepas dari perannya di klub-klub Eropa. Daripada ditempatkan sebagai pemain pelapis, lebih baik mencari tempat yang bisa memberikan peran lebih luas. Bermain di Amerika Selatan bisa menjadi momen-momen akhir sebelum mengakhiri karier sebagai pesepak bola profesional.
MU tidak tutup pintu. Cavani dimasukan ke dalam skuad. Lumayan untuk menambah amunisi di lini depan. Pengalaman Cavani bisa memberikan nilai tambahan bagi MU.