Polemik European Super League (ESL) belum berakhir. Tampaknya, Presiden Real Madrid, Florentino Perez masih bersikukuh bahwa ESL adalah solusi untuk persoalan sepak bola. Terlebih khusus, persoalan finansial karena pandemi korona. Â
Badang sepak bola Eropa, UEFA mengancam. Klub yang terlibat ESL dicoret keanggotaan mereka dari setiap kompetesi. Tidak boleh bermain di level domestik hingga level Liga Champions.
Perez seolah tak menggubris ancaman UEFA. Perez yakin bahwa klubnya, Real Madrid akan tetap berlaga di semua kompetesi.
Rumor pun beredar. Nasib Real Madrid di Liga Champions berada di ujung tanduk. Namun, sampai sekarang UEFA belum mengambil langkah tegas. Â
Pada tengah pekan mendatang ini, Real Madrid akan bertemu Chelsea di leg 1 semifinal Liga Champions. Ini adalah upaya Real Madrid untuk mengukuhkan diri sebagai tim yang mendominasi Liga Champions.
Andaikata Madrid keluar sebagai kampiun, 14 titel Liga Champions sudah masuk kabinet Madrid. Pencapaian yang sulit untuk dikejar oleh tim-tim lainnya. Ini merupakan pencapaian yang sangat prestisius di bawah kepemimpinan Presiden Florentino Perez.
Akan tetapi, lawan Madrid kali ini tak boleh dipandang sebelah mata. Klub asal Liga Inggris, yang juga masuk 12 anggota awal ESL. Klub yang berdiam di kota London, Chelsea.
Baca Juga: Pelajaran dari "Efek Thomas Tuchel" yang Akhiri Impian Man City
Chelsea terlihat sudah bangun dari keterpurukan. Terima kasih pada keputusan klub yang menentukan Thomas Tuchel sebagai pelatih menggantikan Frank Lampard.
Tak elak, pencapaian Chelsea ke Semifinal tak lepas dari kontribusi Tuchel. Tuchel berhasil mengangkat mentalitas Chelsea yang sempat terpuruk di bawah komando Lampard.
Di bawah asuhan Tuchel, Chelsea berjalan dalam jalur konsistensi. Tak hanya itu, Tuchel juga berhasil mengubah Chelsea sebagai tim yang tak gampang tunduk pada tim-tim besar dan tim yang sementara dalam performa apik.
Tuchel hampir meraih 100 persen ketika bermain dengan tim-tim berada di empat besar Liga Inggris. Yang paling terakhir adalah keberhasilan Tuchel membungkam West Ham, tim yang sementara naik tingkat di Liga Inggris.