Namun, dari sisi pengalaman dan masa berkecimpung di partai, Ibu Risma menjadi yang terdepan. Partai pasti mengingat kader yang sudah bekerja dan memberikan banyak hal kepada partai.
Sebenarnya, komentar salah satu politikus PDIP yang menilai bahwa karir politik Gibran cenderung instan bisa menjadi daya pompa untuk perjalanan karir Gibran. Karirnya masih sangat panjang. Bersyukur bahwa Gibran bisa duduk di kursi kekuasaan politik di usia yang sangat muda.
Karir berpolitik sebagai walikota Solo bisa dijadikan sebagai tempat oleh Gibran untuk menunjukkan diri sebagai kader partai yang bisa dibanggakan dan sekaligus diharapkan.
Oleh sebab itu, Gibran seyogianya memanfaatkan momentumnya dalam memimpin kota Solo untuk membuktikan diri sebagai kader partai politik dari PDIP yang mau bekerja aktif dan mengharumkan nama partai.
Jadi, anggapan kalau karirnya cenderung instan bukanlah cibiran ataupun ungkapan sinis, tetapi itu bisa menjadi daya yang memompa agar Gibran tampil optimal sebagai walikota Solo sekaligus kader PDIP.
Salam
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI