Persoalannya ketika target yang dikejar juga menjadi mandek. Kandas karena dikalahkan oleh tim lawan. Atau juga, kandas karena ketidakseimbangan tim yang tidak berdaya meladeni tim-tim lawan.
Di sini, MU sekiranya tidak boleh memandang sebelah mata Granada saat bermain di piala UEFA. Kendati Granada tidak tampil dominan di La Liga Spanyol, kejutan bisa saja terjadi. Apalagi kalau dari kubu MU juga membangun mentalitas yang menganggap enteng tim lawan.
Tersingkirnya MU dari piala FA menjadi awasan serius bagi Solksjaer. Piala UEFA harus menjadi target utama. Tak boleh kendor untuk meraih piala tersebut. Pasalnya, ini bisa menjadi jaminan terakhir bagi Solksjaer bisa bertahan di MU hingga musim depan.
Kalau tidak, ini malah bisa menjadi kesempatan terakhir Ole. Manajemen klub bisa berpikir untuk mencari pelatih untuk bisa membangun MU. Toh, pergantian pelatih di MU bukanlah hal baru. Semenjak kepergian Sir Alex Ferguson, MU sudah terbiasa melakukan pergantian pelatih.
Nasib yang sama bisa menimpa Ole apabila tanpa gelar pada musim ini. Berada di posisi ke-2 klasemen Liga Inggris bukanlah jaminan utama. Klub membutuhkan gelar yang bisa menjadi pembuktian bagi Ole untuk tetap dipertahankan dan dipercayakan pada musim berikutnya.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H