Manchester City naik ke puncak klasemen sementara Liga Inggris musim 2020/21. Tak perlu terkejut ketika pasukan Pep Guardiola berada di posisi puncak. Kekuatan skuadnya terbilang yang sangat komplit di kompetesi Liga Inggris. Menjadi heran kalau anak-anak asuhan Pep keluar dari lima besar.
Keberhasilan Man City mengkudeta puncak klasemen dari rival sekota, Manchester United tak lepas dari kemenangan besar 5- 0 kontra Bromwich Albion (27/1). Ilkay Gundogan menjadi bintang dalam laga ini. Berhasil mencetak dua gol, penampilan Gundogan seolah melupakan De Bruyne yang sementara dibekap cedera panjang.
Selain Ilkay Gundogan, pujian patut disematkan kepada joao Cancelo. Bek tim nasional Portugal ini mulai menemukan irama di dalam metode yang diterapkan oleh Pep. Tampil kurang meyakinkan di musim pertama, Cancelo nampaknya mulai bisa menerjemahkan ide Pep di lapangan. Selain mencetak gol, Cancelo juga memberikan kontribusi dari sisi kanan pertahanan Man City.
Namun, Pep berupaya mengeluarkan kemampuan terbaik dari Cancelo. Selain ditempatkan sebagai bek tengah, Cancelo kadang berperan sebagai gelandang yang menyortir bola dari belakang ke depan. Tak ayal, Cancelo kerap bermain laiknya sebagai seorang gelandang yang mengatur permaianan Man City.
Kebangkitan Cancelo menjadi salah satu bagian dari konsistensi Man City pada musim ini. Ini pun membuat kedalaman skuad Man City kian tajam.
Memang posisi Man City dari Man United belum terlalu aman. Kapan saja, MU bisa menggeser Man City. Apalagi kalau Man City menghadapi hasil seri dan kalah, sementara MU berhasil meraih poin penuh.
Kendati demikian, berada di puncak klasamen bisa menjadi pendorong bagi Man City untuk mempertahankan konsistensi selama tahun 2021. Terbilang Man City merupakan tim yang tak terkalahkan dan tak pernah meraih hasil seri di tujuh pertandingan terakhir di Premier League.
Catatan gemilang ini menunjukkan bahwa Man City tidak mau mengulang lagi situasi yang sama di musim lalu. Gara-gara tidak tampil konsisten, Man City harus tunduk pada konsistensi Liverpool selama hampir semusim.
Man City pun bisa memanfaatkan situasi yang menimpa Liverpool. Liverpool masih berada kondisi yang tak stabil. Kalah secara mengejutkan dari Burnley (0-1) di Liga Inggris, tiga hari kemudian Liverpool digeser oleh musuh abadi Manchester United di ajang lanjutan Piala FA.
Statistik Liverpool ini bisa menunjukkan bahwa Liverpool sementara berada dalam kondisi yang tak stabil. Salah satu sebab dari ketakstabilan itu adalah masalah cedera yang menimpah beberapa palang penting Liverpool.
Sembari memanfaatkan momentum ketidakstabilan Liverpool, Man City juga perlu berwaspada pada kebangkitan MU dan jalan senyap Leicester City. MU bangkit dari keterpurukan.
Ole Gunnar Solksjaer terlihat berhasil menemukan formula yang tepat untuk menjaga penampilan impresif timnya. Tak ayal, MU berhasil di tempat ke-2 Liga Inggris. Andaikata MU tetap menjaga momentunya dengan baik, bukan tidak mungkin MU bisa menyabet Liga Inggris.
Selain MU, ada pula Leicester City yang kerap tampil mengejutkan. Pasukan Brendan Rodgers ini berhasil menjadi salah satu tim yang diperhitungkan di empat besar Liga Inggris.
Maka dari itu, sembari menjaga konsistensi, Man City perlu berwaspada pada jalan yang sementara di bangun oleh Manchester United dan Leicester City. Kedua tim terbilang tampil konsisten di tahun 2021.
Man City mempunyai segalanya untuk mencuri trofi dari tangan Liverpool pada musim ini. Komposisi skuad yang dimiliki oleh anak-anak asuh Pep Guardiola terbilang komplit.
Beberapa pemain baru yang didatangkan musim lalu dan musim ini mulai menemukan irama dengan gaya permainan ala Pep. Dengan ini, para pemain itu bisa membantu Man City untuk mempertahankan tren positif hingga akhir musim.
Berada di puncak klasemen Liga Inggris menjadi momentum untuk tetap mempertahankan konsistensi. Man City terlihat sudah tampil konsisten pada tahun baru ini 2021. Walau pemain penting seperti Sergio Aguero dan Kevin de Bruyne dibekap cedera, para pemain lain tetap tampil gemilang mengisi pos yang ditinggalkan.
Hal ini tak lepas dari kedalaman skuad, dan juga para pemain pelapis mempunyai kemampuan yang mumpuni. Saat mereka dipercayakan untuk turun, mereka bisa memberikan kontribusi yang cukup baik di lapangan hijau.
Salam Bola
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H