Kesuksesan Liverpool beberapa tahun terakhir tak lepas dari polesan Jurgen Klopp. Pelatih asal Jerman ini berhasil menemukan kembali mentalitas juara Liverpool. Terlebih khusus di kompetesi Liga Inggris.
Setelah vakum gelar Liga Inggris selama 30 tahun, Liverpool akhirnya pecah telur. Gelar juara Liga Inggris mendarat di Anfield. Di balik kisah kesuksesan Liverpool ini, Jurgen Klopp menjadi salah satu sosok yang sangat dipuji, dihormati, dan sekaligus disenangi.
Tak ayal, perpanjangan kontrak dari mantan pelatih Dormund hingga 2024 menjadi hadiah tambahan dari pencapaian Liverpool musim lalu. Siapa pun pasti ingin meminang pelatih yang menerapkan permainan "gegenpressing".
Pola bermain menyerang dan menekan lawan bersama dan bertahan sekaligus mencuri bola dari lawan secara bersama. Pola permainan ini pun membuat Klopp sukses menjelma Liverpool sebagai tim yang disegani di Inggris dan Eropa.
Namun, kabar tak sedap muncul dari Anfield. Melansir berita dari Give Me Sport.com (23/1), dikabarkan bahwa keinginan Klopp untuk mendatangkan bek tengah tidak dikabulkan oleh klub. Keinginan Klopp ini tak lepas dari situasi sisi pertahanan Liverpool saat ini.
Virgin van Dijk dan Joe Gomez harus menepi lama karena cedera lutut. Tertinggal Joel Matip. Itu pun, Matip kadang kerap dibekap cedera. Tolak tunduk pada situasi, Klopp menarik Fabinho ke bek tengah.
Peran Fabinho terbilang sukses. Pemain tim nasional Brasil ini berhasil mengisi lubang yang ditinggalkan van Dijk dan Gomez. Namun, situasi ini sampai kapan?
Sisi bek tengah seyogianya diisi oleh pemain yang sudah makan garam di pos itu. Penempatan Fabinho, misalnya, hanyalah sementara waktu sembari mendapatkan solusi yang tepat.
Juga, memaksakan pemain dari posisi lain untuk menempati pos yang bukan posisinya bisa beresiko. Cepat atau lambat, pemain itu bisa kehilangan tajinya untuk mengimbangi peran dari bek lain. Akibatnya, tim gampang terekspos oleh pemain lawan.
Duet Van Dijk dan Gomez tak diragukan lagi di lini pertahanan Liverpool. Keduanya menjadi palang penting dari keberhasilan Liverpool di dua musim terakhir. Masalah cedera menjadi hantu yang membuat Liverpool tidak tampil konsisten pada musim ini.
Selain dari lini belakang, Liverpool juga berhadapan dengan sisi depan. Penyerang Liverpool terlihat ompong dalam membobol gawang lawan.