Saya masih ingat ketika membeli kostum bola di Ukay-ukay. Dengan uang setara 250 ribu, saya dan seorang teman yang gemar mengoleksi kostum bola membeli empat pakaian bola buatan luar negeri.
Barangkali modelnya sudah ketinggalan. Tiap musim, setiap tim ganti model. Namun, kualitas tak diragukan. Asli buatan luar negeri.
Alasan lain bagi saya adalah soal hemat. Hemat bukan karena branded tetapi karena anggaran yang dikeluarkan dari berbelanja di tempat penjualan pakaian bekas seperti Ukay-ukay.
Dengan anggaran pas-pas saja, kita bisa membeli beberapa potong pakaian bermerek terkenal, buatan luar negeri, dan modelnya belum terlalu ketinggalan jaman. Sementara itu, kalau kita membeli di tempat lain, kita harus menabung dan bahkan meminggirkan kebutuhan lain karena kita menginginkan pakaian yang berharga mahal. Â Â
Daripada masuk ke mall dengan mengeluarkan banyak uang untuk satu jenis pakaian, lebih baik masuk Ukay-ukay. Anggaran aman. Pun, jenis pakaian juga tidak mengecewakan. Â
Yang biasa menjadi target saya kalau ke tempat penjualan pakaian bekas adalah celana jeans bermerek buatan luar negeri. Gampang dicari. Harganya terjangkau. Kalau berbelanja ke mall-mall besar, harga celana yang sama bisa tiga sampai empat kali lipat.
Modelnya pun tak lekang waktu. Gara-gara mereknya, orang kerap tidak peduli pada harganya. Yang mereka peduli biasanya merek. Padahal, itu dibeli di Ukay-ukay. Â
Pergi ke Ukay-ukay juga harus membutuhkan keterampilan untuk mencari. Banyak tawaran. Sabar untuk mencari dari pelbagai jenis pakaian yang digantung dan dipajang. Paling kurang, sebelum masuk ke Ukay-ukay, sudah tahu apa yang mau dicari agar tidak bingung dalam memilih pakaian.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H