Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Erling Haaland, "Golden Boy" yang Masih Menempah Masa Keemasannya

22 November 2020   16:07 Diperbarui: 22 November 2020   16:35 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dormund beruntung mendapatkan tanda tangan sang pemain yang datang dari FC Salzburg pada musim lalu ini. Pasalnya, Haaland bukannya tidak diincar oleh klub lain. Manchester United menjadi tim terdepan untuk mendapatkan Haalan. Namun, Haaland lebih memilih Dormund daripada berada di bawah komando rekan senegaranya di Manchester United. 

Tentunya, pilihan ini terbilanga sangat taktis untuk seorang bintang muda seperti Haaland. Pergi dan bermain di tim besar seperti MU membutukan energi ekstra. Tekanan di dalam dan dari luar lapangan sangat sulit untuk dihindari. 

Apalagi kalau menimbang situasi MU yang masih terombang-ambing mencari performa terbaik saat ini. Bisa saja ini mempengaruhi arah perkembangan sang pemain apabila tidak kuat menghadapi situasi yang terjadi. Ujung-ujung, kemampuan terbaik mengendap karena iklim klub yang tidak kondusif. 

Makanya, pergi dan bermain untuk Dortmund sangatlah tepat. Dortmund sendiri dikenal sebagai tim yang sangat pro dengan para pemain muda. Terbukti, banyak pemain hebat yang sudah dididik di Dortmund. 

Setelah para pemain itu berkembang dengan baik lewat diorbitkan di level domestik dan Eropa, mereka pun dibiarkan meninggalkan klub tersebut. Apalagi kalau faktor finansial dalam merekrut pemain juga mendukung. Pada sisi pemainnya, mereka sepertinya siap untuk menghadapi situasi baru karena sudah ditempah pada level klub di Dortmund. 

Raihan Haaland sebagai Golden Boy bukanlah akhir dari petualangannya. Malahan, itu bisa menjadi tantangan untuk terus mengasah prestasinya hingga apa yang dicapai oleh para peraih Golden Boy sebelumnya bisa juga dicapainya. Sebut saja, Lionel Messi. Kalau Haaland tetap mempertahankan konsistensinya, bisa jadi apa yang dicapai oleh Golden Boy tahun 2005 juga bisa dialami oleh Haaland di kemudian waktu. Untuk saat ini, Haaland harus tetap konsisten menempah kemampuan emasnya agar kemampuan itu tetap kinclong untuk waktu-waktu yang akan datang.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun