Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Solskjaer, Terhimpit Isu Pemecatan dan Cari Kans Baru di Laga Kontra Everton

7 November 2020   14:20 Diperbarui: 7 November 2020   15:49 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Isu pemecatan kembali mengitari pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer. Kursi kepelatihan MU lagi-lagi panas. Penampilan MU yang jeblok pada beberapa laga terakhir menjadi alasan di balik isu yang beredar tersebut.

Tidak tanggung-tanggung, MU kalah di dua pertandingan terakhir. Di Liga Inggris dan di Liga Champions.

Pada pekan lalu di kompetesi Liga Inggris (1/11), anak-anak asuh Solskjaer tumbang di tangan Arsenal (0-1). Lebih menyakitkan saat kekalahan itu terjadi karena buah dari titik pinalti.

Pelaku utama yang menyebabkan gol itu adalah talenta andalan yang sementara tampil tidak konsisten, Paul Pogba. Karena ini, Solskjaer ikut menjadi sasaran kritik.

Menjadi parah, saat tiga hari setelahnya MU tumbang dari klub Istanbul Basaksehir di Turki (11/5). Dua gol bersarang ke gawang MU.

Padahal, tim ini baru promosi di Liga Champions. Tuah MU yang sudah makan garam di Liga Champions remuk di negara yang dipimpin Edorgan ini. Pujian kemenangan 5-0 kontra RB Leipzig menguap begitu saja.  

Kenyataan ini kian memanas situasi di MU. Solskjaer semakin terhimpit. Barangkali pihak klub juga sudah tidak puas dengan performa yang ditampilkan Solskjaer, walau dia berhasil membawa MU di tempat ke-3 Liga Inggris musim lalu.

Melansir berita Dailymail (06/11), bila dibandingkan dengan pelatih selepas kepergian Sir Alex Ferguson, sejauh ini catatan kemenangan yang diraih Solskjaer termasuk yang terburuk. Hanya 49,2% kemenangan.

Bandingkan dengan D. Moyes (50 %), L Van Gal (51.3%) dan Jose Mourinho (53.8%). Tak elak, pelbagai nama dinilai bisa menjadi pengganti mantan pemain MU yang dijuluki oleh "Baby Face" ini beredar di pelbagai media.

Mauricio Pochettino menjadi salah satu alternatif terdepan. Pocchetino yang berhasil mengangkat performa Totthenham di musim 2018-19 di Liga Inggris dan Liga Champions sementara vakum dari kursi kepelatihan. Mengontak mantan pelatih Espanyol berada situasi yang tepat, namun belum tentu menjadi jawaban yang tepat untuk mendongkrak performa klub.

Selain nama Pocchetino, nama Brendan Rodgers juga menjadi salah satu nama alternatif. Brendan Rodgesrs tampil cukup gemilang bersama Leicester City di dua musim terakhir. Ini pun bergantung kesediaan Leicester melepasnya dan keterbukaan Rodgers menerima pinangan MU.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun