Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Ketika Kunjung Masyarakat Hanya Saat Musim Pilkada

23 September 2020   15:15 Diperbarui: 23 September 2020   15:19 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Antara Foto/Nova Wahyudi via Kompas.com

Pendek kata, calon kepala daerah ini mengubah haluan. Membatalkan pilihannya itu dan beralih pada sosok lain yang sudah melekat dengan situasi masyarakat.

Banyak kampanye yang terjadi menjelang pilkada tidak efektif karena masyarakat terlambat mengenal calon pemimpin. Alih-alih berbicara tentang program, masyarakat malah baru melihat secara langsung calon pemimpin politik mereka. Bahkan nama mereka baru didengar ketika mereka terlibat dalam kontestasi politik.

Pernah saya menyaksikan kontestasi politik di wilayah pegunungan utara Filipina. Tahun 2019. Pemilu legislatif dan pilkada. Sistemnya berbeda dengan apa yang terjadi di Indonesia. Situasinya cukup menarik untuk dicermati.

Yang memenangi kontestasi adalah bukan mereka yang mempunyai kekuatan finansial. Akan tetapi, mereka yang biasa bergaul dengan masyarakat. Beberapa di antaranya kerap hadir dalam acara-acara yang dibuat oleh masyarakat.

Misalnya, ketika ada acara kematian dan pernikahan. Beberapa calon biasa hadir dalam setiap momen seperti itu. Bahkan kalau mereka dibutuhkan untuk terlibat dalam acara-acara itu, mereka mengiakan tanpa pertimbangan tertentu.

Mereka juga tampil apa adanya. Tidak seperti seseorang yang terkesan jauh dari konteks masyarakat.

Pada saat mereka maju menjadi calon legislatif, misalnya, mereka sudah dikenal oleh masyarakat. Proses kampanyenya pun menjadi ringan. Toh, jauh sebelum musim kontestasi politik, mereka sudah menunjukkan diri di tengah masyarakat.

Pada umumnya, yang berhasil memenangi kontestasi politik adalah mereka yang biasa bergaul dengan masyarakat. Mereka terlibat secara aktif dalam keseharian masyarakat.

Kampanye seorang calon pemimpin politik adalah sebuah investasi. Ini berarti hal itu tidak dilakukan dalam jangka waktu yang singkat. Jauh hari sebelum kontestasi politik, mereka sudah sering terlibat dalam setiap kegiatan yang terjadi di tengah masyarakat.

Tidak menunggu momen pemilu, seperti pilkada baru terjun ke masyarakat. Kalau ada kesempatan untuk bergaul dan terlibat dengan masyarakat, seorang yang mau menjadi pemimpin politik mesti mengambil kesempatan itu dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun