Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kemesrahan PDIP dan Gerindra, Akankah Anies Baswedan Dilirik?

9 Agustus 2020   21:24 Diperbarui: 9 Agustus 2020   21:21 658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perjumpaan antara Megawati dan Prabowo Subianto menandakan pertemuan dua partai besar di tanah air, PDIP dan Gerindra. Apa makna dari relasi ini? Sangat sulit dipahami. Sumber foto: Safir Makki/CNN.Indonesia

Jawabannya juga hanya bisa dilihat dari kaca mata politik. Boleh jadi ini merupakan upaya penyatuan dua kekuatan besar.

Tujuannya bisa saja jangka pendek, yakni soal kontestasi politik yang berlangsung di beberapa daerah pada Desember tahun ini. Atau pun, ini berhubungan dengan soal jangka panjang yakni kontestasi Pemilu Presiden 2024 mendatang.

Tahun 2024 masih jauh kalau dipikirkan. Namun, bagi para politikus waktu ke arah 2024 itu bisa terbilang singkat. Terlebih lagi, ini adalah waktu terakhir bagi Jokowi berada di kursi nomor satu RI. Dengan demikian, ruang terbuka lebar bagi siapa saja untuk mencalonkan diri.

Tentunya, PDIP tidak mau begitu saja memberikan kursi kekuasaan kepada partai lain. Pengaruh PDIP masih terbilang kuat di kalangan pemilih di tanah air. Pada situasi seperti ini pula, Gerindra barangkali berniat untuk meraih kursi nomor satu RI ini di tahun 2024. Prabowo bisa menjadi kandidat dari partai berlambang garuda ini.

Maka dari itu, mendekatkan diri kepada PDIP adalah salah satu cara. Apabila Prabowo masih berniat maju, mendapat simpati PDIP bisa menjadi langkah politik yang cukup strategis.

PDIP sendiri mempunyai beberapa calon yang patut diperhitungkan. Dalam sebuah poling, salah satu kader PDIP yang sekaligus gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mendapat suara terbanyak. Bahkan jumlah suaranya melebih suara dari pemimpin umum dari Gerindra, Prabowo Subianto (the Jakarta Post 22/7/20).

Melihat poling ini, PDIP pastinya menaruh harapan jika tempat Jokowi kembali diisi oleh kader mereka sendiri. Kalau skenario ini yang dimainkan, bisa-bisa Gerindra mendapat tantangan serius di 2024. Makanya, berkoncoh dengan PDIP bisa menemukan jalan tengah yang memberikan keuntungan bagi Gerindra sekaligus dengan PDIP sendiri. Artinya, kedua partai sepakat menduetkan calon dari kedua partai.

Lantas bagaimana dengan Anies Baswedan? Gubernur DKI Jakarta ini tetap mempunyai daya tarik di dunia politik tanah air.

Melansir berita dari Pos Kupang.com (21/7/2020), berdasarkan survei indikator politik, Anies Baswedan berada di tempat kedua setelah Ganjar Pranowo. Di tempat ke-3 ada Prabowo Subianto.

Menyimak survei yang dibuat ini bisa dinilai jika Anies mempunyai daya tarik tersendiri dalam kontestasi politik.

Walau demikian, kendaraan politik sangatlah penting. Andaikata Gerindra merapat ke PDIP, misalnya, guna menduetkan Prabowo dan Ganjar Pranowo, Anies mesti mencari kendaraan politik yang bisa melanggengkan pencalonannya pada kursi presiden.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun