Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Rasanya Belajar dari Guru Berusia 91 Tahun

24 Juli 2020   21:06 Diperbarui: 24 Juli 2020   21:02 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi belajar dari guru berusia lanjut. Sumber foto: Icy Tales.com

Kita mempunyai kesan berbeda pada setiap guru yang kita jumpai di bangku sekolah. Ada yang kita senangi. Ada yang tidak terlalu kita sukai.

Perasaan kita terhadap seorang guru bergantung pada pelbagai faktor. Itu bisa bergantung pada teknik pengajaran yang ditunjukkan guru tersebut di kelas. Itu juga bisa bergantung pada pendekatan guru tersebut kepada setiap siswa.

Saya sendiri sangat menyukai guru yang mengenal nama para muridnya dengan baik. Bahkan dia juga tahu karakter setiap siswa yang dididiknya.

Tentang ini, paling tidak saya berjumpa dua orang guru yang seperti itu. Salah satunya berasal dari Indonesia dan satunya dari Filipina. Keduanya mempunyai kemampuan menghafal dan mengingat nama para siswa dengan baik.

Setiap kali bertemu, mereka selalu menyapa dengan nama. Tentunya, ada perasaan dikenal. Contohnya, guru yang berasal dari Indonesia. Biasanya, setiap kali bertemu dengan para siswa baru, dia mulai mengingat nama-nama para siswa itu. Sepekan berikutnya, dia sudah memanggil setiap nama para siswanya. Sangat luar biasa.

Hal ini pun yang membuat banyak siswa senang dengan guru ini. Meski jumlah siswa terdiri ratusan orang, dia mengetahui setiap nama siswa dengan baik. Kemampuan ini pun menjadi buah bibir di kalangan para siswa.

Namun, ada guru yang tidak terlalu kenal nama siswanya. Lebih menyakitkan, lebih mengenal siswa tertentu hanya karena faktor perfoma di kelas atau latar belakang tertentu. Setiap kali ada kebutuhan, selalu menyebut dan memanggil siswa tertentu saja.

Pendeknya, setiap kita mempunyai pengalaman berbeda dengan setiap guru yang kita jumpai. Pengalaman itu menghadirkan perasaan dan kesan tersendiri pada figur seorang guru.

Empat tahun lalu saya mempunyai guru dari salah satu bahasa lokal di Filipina. Guru wanita dan mengajar bahasa Ilokano. Bahasa ini biasa dipakai di bagian utara Filipina.

Usia guru ini sudah 91 tahun. Sebagian besar hidupnya dihabiskan di Hawai. Setelah pensiun sebagai seorang guru, dia pulang ke Filipina.

Sewaktu di Hawai, dia menjadi seorang guru yang mengajar bahasa ilokano bagi masyarakat. Banyak masyarakat dari wilayahnya yang pergi merantau ke Hawai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun