Dalam kontestasi berpolitik, ada pelbagai faktor yang bisa mendongkrak suara pemilih. Faktor-faktor itu bisa berupa budaya, ikatan keluarga, kepentingan, dan popularitas dari para figur yang berkompetesi dalam kontestasi tersebut.
Adalah Siti Nur Azizah, Puteri dari Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin, berencana untuk masuk dalam kontestasi pilkada di kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten. Azizah diusung oleh partainya untuk menjadi bakal calon wali kota Tangsel di Pilkada Serentak 2020.
Untuk melanggengkan jalannya dalam kontestasi ini, Siti Nur Azizah berencana untuk menggaet salah selebriti tanah air, Raffi Ahmad.
Sudah terjadi pertemuan antara Siti Nur Azizah dengan Raffi Ahmad. Bahkan pertemuan ini diunggah di akun YouTube kepunyaan Raffi. Pertemuan ini belum jelas memberikan arah kaki dari seorang Raffi Ahmad. Antara menerima ataukah menolak?
Raffi Ahmad sendiri dikenal sebagai salah seorang artis terpopuler di tanah air. Ada pelbagai acara hiburan yang dibintangi oleh suami Nagita Slavina ini. Karena ini, popularitas Raffi Ahmad sebagai seorang artis tentunya menjadi daya tarik jika ia masuk ke dunia politik.
Mencuatnya rencana untuk menggaet Raffi Ahmad ke pentas politik tentu menarik untuk disimak. Seperti yang terlansir dalam CNN Indonesia.com (14/7), Azizah mengajak Raffi untuk mendampinginya dalam Pilkada serentak pada bulan Desember tahun ini, 2020.
Dalam kontestasi ini, Azizah akan menempatkan dirinya sebagai bakal calon wali kota Tangsel, sementara Raffi Ahmad sebagai calon wakil wali kota. Azizah mempertimbangkan sosok Raffi Ahmad setelah menimbang rekam jejak Raffi Ahmad di dunia hiburan tanah air dan rekam perjalanan bisnisnya.
Sejauh ini, Azizah hanya memberikan tawaran. Tawaran itu belum mencapai kata sepakat dari sisi Raffi Ahmad.
Azisah sendiri mengatakan jika soal kata final dari tawaran ini masih ada di tangan Raffi Ahmad. Dengan ini, Azizah sangat berharap jika Raffi Ahmad bisa mendampinginya.
Kalau ini terjadi, Raffi Ahmad harus pelan-pelan banting stir dan beralih dari dunia hiburan dan fokus pada dunia politik. Akan selalu beresiko menjalankan dua dunia yang berbeda dalam waktu yang bersamaan. Biasanya terjadi benturan yang menimbulkan gesekan dalam pelayanan di tengah masyarakat.
Artis menjadi politikus bukanlah hal baru. Sudah banyak artis yang menjadi politikus, baik di Indonesia maupun di pelbagai negara. Namun, tidak semua mencatatkan nilai positif. Tidak sedikit yang gagal memerankan diri sebagai seorang politikus.