Sejauh ini, Park Won-soon berhasil membuktikan dirinya tidak bersalah dalam kasus korupsi yang pernah dituduhkan kepadanya. Ya, kadang kala pejabat publik melakukan bunuh diri karena mereka malu dengan skandal yang mereka lakukan. Â
Namun salah satu persoalan yang mencuat adalah masalah skandal sex. Seperti yang terlansir dalam Asia Times. Com (9/7) dan New York Times (9/7), seorang sekertarisnya mengajukan komplain ke pihak kepolisian. Laporan ini dilayangkan satu hari sebelum Park Won-soon menghilang. Komplain itu berisi tentang penyelewengan sex yang melibatkan walikota Seoul ini.
Jika tuduhan atas penyelewengan sex ini benar, ini bisa merendahkan reputasinya sebagai seorang walikota. Pasalnya, walikota Park Won-soon mempunyai reputasi yang luar biasa di mata masyarakat.
Reputasi itu bisa terlihat dari masa kerjanya sebagai walikota. Tiga periode sebagai walikota Seoul. Selain itu, Park Won-soon dinilai sebagai salah satu kandidat kuat menjadi presiden Korea Selatan. Makanya, jika tuduhan penyelewengan sex benar-benar terjadi, reputasinya akan turun.
Motif ini juga cukup membuat banyak orang kaget. Walikota Seoul tidak hanya dikenal sebagai seorang politikus hebat di Korsel, tetapi beliau juga adalah seorang pro hak-hak wanita. Sebagai walikota Seoul, beliau membelah hak-hak kaum wanita.
Barangkali karena ini, Park Won-soon mengambil jalan bunuh diri untuk mengakhiri hidupnya. Namun, motif ini belum bisa dipastikan. Juga, belum ada kepastian jika walikota Seoul ini meninggal karena bunuh diri. Â
Pihak kepolisian tidak menemukan catatan bunuh diri di tempat kejadian. Juga, tidak menemukan tanda kalau walikota Seoul ini dibunuh oleh orang lain.
Kematian dari orang nomor satu Seoul ini membangkitkan rasa simpati dari ratusan suporternya. Dalam suasana duka, para suporter berkumpul di depan Seoul National University hospital. Mereka menangis atas kepergian pemimpin mereka. Mereka juga berseru, "We love you, Park Won-soon!"