Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cara Berpakaian Kaum Perempuan Bukan Penyebab Aksi Asusila!

16 Juni 2020   07:55 Diperbarui: 16 Juni 2020   08:08 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan ini terlahir dari sebuah perdebatan beberapa figur publik di Filipina. Memang, ini tidak sehangat kasus Covid-19.

Perdebatan itu menyangkut salah satu cuitan dari kantor polisi sebuah kabupaten di salah satu akun media sosial. Cuitan itu menyatakan jika kaum perempuan perlu memperhatikan cara berpakaian agar mereka tidak mengundang perbuatan asusila dari pihak laki-laki (rappler.com 12/6/2020).

Sontak saja, cuitan ini mendapat pelbagai macam reaksi, kritik dan celaan dari pelbagai pihak. Bahkan ada yang menilai jika kaum perempuan adalah kaum lemah yang perlu dilindungi dan bukannya dipersalahkan jika terjadi perbuatan asusila pada mereka.

Setelah beberapa waktu beredar di media sosial, pernyataan di medsos itu kemudian dihapus. Bahkan kepala polisi yang mewakili kantor polisi sekaligus pemilik akun medsos menyampaikan permintaan maaf dan mengakui kesalahan mereka. Permintaan maaf ini tidak mengakhiri polemik.

Beberapa publik figur ikut terlibat dalam polemik itu. Salah satu publik figur, seorang laki-laki juga menambahkan jika kaum perempuan perlu hati-hati dengan cara mereka berpakaian. Karena dengan itu, dia (perempuan) mengundang hewan buas.

Seorang publik figur, perempuan menanggapi hal ini. Dia mengatakan jika cara seorang berpakaian tidak boleh dipertimbangkan sebagai kesempatan untuk melakukan tindakan asusila.  

Saya sendiri, yang sudah hampir 8 tahun tinggal di Filipina, begitu kaget dengan perdebatan tentang pakaian perempuan. Pasalnya, konteks Filipina terbilang terbuka (open minded) dalam soal berpakaian.

Bahkan jika dibandingkan dengan konteks dari mana saya berasal, cara berpakaian dari beberapa orang di sini juga membangkitkan rasa kaget. Tetapi itu sudah biasa bagi mereka.

Bagian biasa dari cara mereka berpakaian. Barangkali bagi orang lain, seperti saya, yang berbeda konteks, penampilan itu tidak pantas jika diperlihatkan di tempat publik.  Mungkin jika di rumah boleh-boleh saja. Tetapi saat berada di ruang publik, penampilan itu tidak diperkenankan.

Ya, setelah beberapa tahun, apa yang dilihat itu bukanlah lagi hal yang mengagetkan. Biasa-biasa saja. Padahal, sebelumnya kita yang merasa malu dan segan saat berbicara dengan seorang yang berpakaian model tertentu.

Makanya, saya ikut terkejut dengan pernyataan tentang cara berpakaian kaum wanita. Selama ini, orang seolah menerima kenyataan itu sebagaimana adanya. Di pelbagai tempat, kita gampang menjumpai seorang perempuan mengenakan pakaian sexy. Tetapi orang tidak terlalu menghiraukannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun