Sewaktu masih berada di bangku sekolah, ada salah satu situasi yang kadang kala membuat saya jengkel dan cemas. Itu terjadi saat seorang guru memberikan tes atau ujian secara tiba-tiba.
Pemberian tes secara tiba-tiba menjadi momok bagi siswa yang tidak siap. Tetapi itu adalah keuntungan bagi seorang guru dalam proses penilaian. Guru bisa tahu siswa mana yang belajar mengulangi pelajaran yang telah diberikan lewat memeriksa hasil ujian itu.
Tidak masalah, kalau seorang siswa sudah belajar pada beberapa hari sebelumnya. Tentunya, situasi itu adalah berkat bagi seorang siswa yang selalu siap. Berkat itu bukan saja peluang untuk memperoleh nilai bagus, tetapi guru juga tahu tentang kesiapannya sebagai seorang siswa.
Tetapi kalau tidak siap, bukan hanya rasa cemas yang menghantui, tetapi juga kecewa dan menyesal pada diri sendiri karena tidak menggunakan waktu belajar dengan baik.
Satu-satunya solusi adalah selalu mempersiapkan diri setiap waktu, entah itu ada ujian ataukah tidak ada. Persiapan diri itu merupakan langkah antisipasi pada setiap kemungkinan adanya tes atau ujian tiba-tiba.
Belajar setiap hari bagi seorang siswa merupakan bentuk dari mentalitas antisipasi agar selalu siap berhadapan dengan situasi seperti ujian tiba-tiba. Ujian tiba-tiba merupakan kemungkinan yang tidak bisa diprediksi.Â
Di tengah kita berhadapan dengan pandemi korona, kita perlu melihat persiapan kita. Apakah kita sungguh-sungguh mengantisipasi kehadiran korona di tengah konteks sosial kita? Sejauh mana persiapan kita itu menghadapi pandemi korona?
Mencermati situasi yang terjadi, persiapan itu tidak terlalu menyata. Mental antisipasi begitu lemah. Pemerintah boleh saja mengeluarkan pelbagai banyak instruksi yang berhubungan dengan solusi mencegah korona. Tetapi, pada level masyarakat, tidak sedikit yang tidak peduli. Bahkan terkesan santai dan tidak tahu dengan situasi yang terjadi. Â
Negara Vietnam adalah salah satu negara berkembang yang menarik perhatian dunia dalam menghadapi dan menangani wabah virus korona. Letak keberhasilan Vietnam itu terjadi pada pelbagai langkah persiapan sebelum negara yang berpaham komunis tersebut berhadapan dengan kasus korona. Vietnam sudah mengantisipasi virus korona sebelum kasus itu masuk ke negara tersebut.
Di saat China sementara serius berhadapan virus korona, pemerintah Vietnam mulai perlahan-lahan memberlakukan langkah-langkah preventif agar virus itu tidak menyerang secara masif di negara mereka. Tempat-tempat publik di tutup. Penerbangan dari China ikut ditutup.
Antisipasi yang dibuat sejak awal ini berbuah hasil yang positif. Kasus hanya berkisar di angka 300-an dan nol kasus kematian. Saat ini, Vietnam berangsur kembali pada aktivitas harian.