Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Perbandingan Antara Pemimpin, Fakta yang Sulit Dihindari pada Masa Pandemi

3 Mei 2020   08:11 Diperbarui: 4 Mei 2020   12:19 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang pemimpin. Sumber foto: Skip Prichard.com

Persoalannya, saat lewat bansos masyarakat membuat perbandingan. Biasanya, dari jenis dan jumlah bansos. Saat jenis dan jumlah bansos itu berbeda, mereka mulai menilai pemimpin yang satu lebih tahu kebutuhan masyarakat daripada pemimpin yang lain. Apalagi kalau budget dari dua daerah itu hampir sama. Perbandingan bisa berujung pada celaan dan kritikan kepada seorang pemimpin.

Ya, saya pernah mendengar masyarakat membandingkan kepala desa mereka dengan kepala desa di tempat lain. Gara-gara jumlah dan jenis bansos yang diterima.

Perbandingan itu mencuat saat mereka melihat postingan bansos dari masyarakat di desa tetangga. Mereka kagum pada kepala desa tetangga karena bansosnya lebih banyak dan jenisnya menjawabi kebutuhan masyarakat, daripada apa yang mereka peroleh. Padahal, anggaran desa antara kedua desa itu tidak jauh berbeda.

Perbandingan ini pun terarah pada kritik dan kecurigaan pada manajemen desa dalam pengaturan anggaran. Muaranya mereka mulai tidak percaya kepada pemimpin mereka.

Perbandingan antara pemimpin menjadi fakta yang tidak bisa dihindari saat sebuah bencana dan krisis merupakan persoalan global. Perbandingan bisa menjadi sumber penilaian tentang kualitas antara pemimpin yang satu dengan pemimpin yang lain.

Perbandingan bisa menjadi standar pengetahuan tentang siapa yang patut diteladani. Perbandingan juga bisa menjadi bahan evaluasi untuk para pemimpin itu sendiri dan masyarakat.

Meski demikian, perbandingan ini juga patut untuk dikritisi. Pasalnya, setiap pemimpin mempunyai konteks dan karakter tempat dan orang-orang yang berbeda-beda. 

Seperti misal, akan sangat sulit membandingkan seorang pemimpin yang berasal dari negara maju yang ditopangi oleh sumber daya manusianya yang maju dengan pemimpin yang mempunyai keterbatasan fasilitas dan sumber daya manusia yang minim.

Tetapi menjadi menarik, saat seorang pemimpin yang mempunyai keterbatasan, tetapi beliau bisa menunjukkan performa yang memuaskan masyarakat. Bahkan performanya itu melampaui apa yang dilakukan pemimpin di negara maju.  

Perbedaan konteks daerah dan latar belakang masyarakat yang dipimpin ini bisa menjadi sebab perbedaan performa setiap pemimpin dalam mengatasi persoalan. Karenanya, hemat saya, di tengah pandemi global, para pemimpin seharusnya bekerja sama.  

Kerja sama itu terjadi lewat upaya saling belajar, mencontohi dan meneladani perbuatan baik yang dilakukan oleh pemimpin lainnya. Toh, pandemi yang dihadapi merupakan persoalan yang satu dan sama. Kepentingan pribadi dan golongan dikesampingkan dulu. Yang paling diutamakan adalah kebaikan bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun